Bab 43

9.5K 914 1.6K
                                    

Tok

Tok

Tok

Terdengar suara pintu kamar Azriel yang di ketuk seseorang. Hal itu mampu membuyarkan lamunan Azriel. Ia berdecak malas, dan beranjak dari kasurnya menuju pintu kamarnya untuk melihat siapa yang mengetuknya.

Ceklek

Ia menatap datar orang yang mengetuk pintu kamarnya, itu adalah Kaziel.

"Ada apa?" Tanya Azriel dengan nada datarnya. Ia mengangkat satu alisnya tanda tanya.

"Turunlah ke bawah, sebentar lagi akan makan malam" Ucap Kaziel tak kalah datar dari Azriel.

"Hm" Azriel hanya berdeham singkat sebagai jawabannya.

Ia menutup pintu kamarnya, dan berjalan berdampingan dengan Kaziel. Kaziel tampaknya sedikit lebih tinggi dari Azriel.

Sekarang tinggi Azriel yang awalnya seratus tujuh puluhan, sekarang menjadi 183 cm, sedangkan Kaziel 184 cm.

Mereka berjalan memasuki lift menuju lantai bawah. Sesampainya mereka di lantai bawah, pintu lift terbuka, keduanya keluar dari lift berjalan menuju meja makan.

Alya — Xavier
——
Azriel — Kaziel

Makan malam di mulai, hanya ada suara dentingan sendok dan piring di meja makan itu. Terlihat mereka sesekali melirik kearah Azriel. Sedangkan yang di lirik hanya acuh tak acuh.

Beberapa menit kemudian, akhirnya mereka selesai makan malam. Mereka berkumpul di ruang tengah.

"El, sekarang keputusan ada di tangan kamu, kamu ingin di publish di depan publik sebagai anak kami, atau tetap seperti ini?, tidak ada yang mengetahuinya" Tanya Xavier menatap serius Azriel.

"Jika kamu memilih yang pertama, kamu akan tetap tinggal bersama kami di cina, dan tidak akan kembali ke Indonesia" Ucap Xavier dengan hati-hati.

Mendengar hal itu, Azriel terdiam. Ada perasaan bimbang dalam hatinya, ia bingung harus memilih yang mana. Hingga akhirnya..

"Beri aku beberapa waktu untuk berpikir" Ucap Azriel dengan nada datarnya.

Mendengar hal itu, Xavier hanya bisa mengangguk pasrah. "Baiklah, kau tinggal di negara ini berapa lama?" Tanya Xavier lagi.

"Mungkin satu bulan" Jawab Azriel menatap datar Xavier—Daddy nya.

Mendengar jawaban itu, Xavier dan yang lainnya tersenyum tipis, membuat Azriel yang melihat hal itu mengerinyit heran, apa yang salah?. Ia mengangkat satu alisnya tanda tanya kearah Javier 'Kenapa?'.

"Kalau begitu kau tinggal bersama kami selama satu bulan" Ucap Alya dengan senyuman manisnya. Ia menatap Azriel penuh harap.

Melihat tatapan itu, Azriel terdiam, ia memang akan berada di negara cina selama satu bulan. Tapi bukan untuk bersantai, melainkan hanya untuk memasuki labirin.

"Hm, tapi aku tidak selalu ada bersama kalian, aku datang ke sini bukan untuk bersantai, melainkan ingin menyelesaikan masalah" Ucap Azriel datar dan sedikit berbohong di setiap katanya.

Mendengar hal itu Xavier mengerutkan keningnya. "Masalah apa?, apa begitu besar?, perlu ban—"

"Tidak perlu, aku bisa menyelesaikannya sendiri" Azriel memotong pembicaraan Xavier yang akan menawarkan diri untuk membantunya.

Ia masih sedikit tidak percaya dengan Xavier dan yang lainnya. Ia sedikit takut jika mereka mengetahuinya, mereka akan berbalik untuk menyerang dirinya, itu adalah hal yang sangat merepotkan.

Azriel Weizmann [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang