Bab 23

14.3K 1.4K 73
                                    

"Baiklah, jadi siapa yang ingin melelang barang, kalian bisa memberikannya kepada Celine" Ucap Jiu tersenyum.

Sedangkan Jacob yang sudah duduk di kursinya, ia menatap Azriel dan menganggukkan sedikit kepalanya, Azriel juga mengangguk mengerti.

Ia menatap datar panggung besar di bawah itu, namun dalam hati ia menyeringai.

"Aku akan sedikit bermain" batin Azriel menyeringai.

Setengah jam terlah berlalu, kini acara lelang sudah selesai. Dan barang yang dilelang oleh Azriel telah mencapai harga miliaran dan dimenangkan oleh si pria paruh baya berjubah hitam.

Azriel hanya berekspresi datar tidak ada ekspresi keterkejutan di wajahnya, sedangkan pria berjubah hitam itu menatap lekat ke arahnya.

Azriel menatap ke arah Jacob dengan ekspresi datarnya, Jacob yang mengerti dia mendekat ke arah Azriel, Azriel membisikkan sesuatu di telinga Jacob.

Mendengar bisikan itu, Jacob hanya mengangguk paham, dan mengalihkan pandangannya ke arah pria berjubah hitam.

Tatapan Jacob dan pria berjubah hitam itu sempat bertemu, namun dengan cepat Jacob memutuskan kontak mata secara sepihak.

"Baiklah kita ke acara yang kedua, yaitu pertandingan acak" Ucap Jiu menunjukkan senyum miringnya.

Ia dan Celine turun dari panggung, baru saja mereka berdua turun dari panggung tiba-tiba lampu mati, hanya lampu yang di atas panggung yang menyala.

Jiu menekan salah satu tombol yang berada di tiang, setelah ia menekan tombol itu tiba-tiba panggung itu tenggelam ke bawah tanah, dan langsung digantikan dengan panggung pertarungan.

Azriel hanya menatap datar panggung itu, tidak ada yang menarik di matanya.

Ceklek

Tiba-tiba pintu belakang panggung terbuka, memperlihatkan seorang pria yang bertubuh besar dan kekar, pria itu naik keatas panggung, dan menatap remeh orang-orang yang berada di lantai satu.

Jiu sebagai moderator, ia duduk di kursi dengan mic yang berada di tangannya.

"Baiklah sekarang, acara ini akan di mulai!, yang menang akan mendapatkan sebuah hadiah, dan yang kalah akan mati!" Ucap Jiu menjelaskan.

Penjelasan, sebuah lampu akan menerangi seseorang yang duduk di bangku mereka, siap atau tidaknya mereka harus bertarung hidup dan mati.

Acara berlangsung sudah hampir 20 menit, Azriel sangat bosan dengan pertarungan di bawah, ia berniat akan pergi, baru saja ia berdiri, tiba-tiba lampu menyala menerangi dirinya.

Kini atensi semua orang menatap ke arahnya, mata Azriel menggelap dingin, apa-apaan ini!?.

"Sialan!" Umpat Azriel dalam hati.

Sedangkan Jacob masakan aura dingin yang dikeluarkan oleh Azriel bergidik ngeri, apa yang akan tuannya lakukan?.

Sedangkan beberapa orang di lantai 3 menatapnya dengan tatapan penasaran, mereka penasaran dengan apa yang akan dilakukan pemuda yang mereka lihat sekarang.

"Tuan" panggil Jacob pelan.

Azriel menoleh menatap ke arah Jacob dengan ekspresi yang tidak bersahabat. Jacob yang melihat itu, langsung menundukkan kepalanya takut.

Ia merasa kadar oksigen di sekitarnya menipis, ada aura penekanan yang kuat, hingga membuatnya tidak bisa bergerak, Bahkan ia tidak berani menatap tuannya ini.

"Hah~, baiklah untuk tuan yang terpilih, silahkan turun dan menaiki panggung!" Ucap Jiu tersenyum, namun senyumannya itu adalah senyum remeh.

Azriel berbalik menatap Jiu dengan tatapan dingin, Jiu yang mendapatkan tatapan itu, tiba-tiba bulu kuduknya merinding, netral mata hitam pekat itu menyorot kegelapan tanpa ujung.

Azriel Weizmann [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang