Chapter 1

20 3 16
                                    

Tit tit!!!

Suara klatson dari sebuah mobil yang terparkir di depan rumah dua tingkat sederhana. kemudian, keluarlah dua sosok dari mobil tersebut dan berjalan memasuki rumah tersebut.

 kemudian, keluarlah dua sosok dari mobil tersebut dan berjalan memasuki rumah tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ceklek..

"kami pulang..." ucap mereka berdua dan salah satunya menutup pelan pintu.

"ah, anak mama sudah pulang" ucap seorang wanita yang menghampiri kedua anaknya yang berada di ruang tamu. "Di mana ayah?" tanyanya seraya melihat ke sekeliling anaknya.

"Ayah pergi lagi, ma. Kata ayah, ayah harus balik ke kantor karena ditelepon oleh bos ayah," ucap seorang gadis yang memeluk mamanya. "Jadi, ayah mungkin pulangnya nanti malam."

"Ayah kalian memang sangat sibuk." Diana - nama wanita itu- mengusap kepala anaknya gadis itu dan membalas pelukan. "Oh ya Vira, cepat ganti baju dan bantu mama nyiapin makan malam," sambungnya dan tersenyum lembut ke arah anaknya.

"Baik, ma" ucap Vira -nama gadis itu- dan langsung bergegas pergi ke kamarnya yang berada di lantai dua. Diana hanya diam dan menatap sedu kepergian anaknya. Kemudian ia kembali ke dapur dan menunggu Vira kembali.

"Aku akan ke kamarku" ucap seorang remaja yang masih berada di ruang tamu dan pergi menuju kamarnya. Sepertinya, wanita itu tidak menganggap kehadirannya di sana.

.

.

.

.

.

"Aku kembali, lho?" seru Vira kaget. "Ma, di mana Kak Ell? Bukannya tadi dia di sini?" Tanyanya pada Diana yang sedang memotong bawang.

"Entah" sahut Diana singkat. 

Dari gaya bicaranya, Diana tampak tidak peduli pada anaknya yang bernama Ell itu. Entah apa yang terjadi hingga sang ibu tidak menyukai anaknya sendiri. Vira yang mendengar sahutan singkat Diana hanya menghela napas berat. Ia juga tidak tau mengapa mamanya tidak menyukai kakaknya.

"Ma, Vira tau mama sangat menyayangi Vira. Tapi bagaimanapun, Vira ini hanya anak tiri mama. Sedangkan Kak Ell itu anak kandung mama." Vira hanya menatap Diana yang terlihat tidak memedulikan perkataan mengenai kakaknya.

"Vira, tolong jangan bicarakan tentang anak itu." Diana menjawab ketus. "Mama harap kamu tidak akan membicarakan itu lagi." Diana menatap dalam gadis itu dengan perasaan campur aduk. Sedangkan yang ditatap hanya bisa ngeri melihat mamanya menatapnya.

"Baik ma." Vira hanya bisa pasrah dan menghentikan pembahasannya tentang kakaknya. "Vira janji tidak akan membahas tentang ini lagi" ucap Vira seraya menundukkan kepalanya.

Diana tersenyum lembut pada Vira, "maafkan mama juga, ya, Vira" ucapnya dan membawa Vira ke dekapannya. "yaudah, yuk, bantu mama nyiapin makan malam. Bentar lagi ayahmu pulang, lho" ucap Diana yang mencoba membuat Vira kembali ceria.

EvanellWhere stories live. Discover now