Chapter 7

7 2 0
                                    

"Apa jangan-jangan Ell?"

.

.

.

.

.

"Jadi, dari segi wajahnya, ia terlihat sangat mirip dengan Rey, bahkan adiknya juga salah sangka?" Satria mencoba menganalisis tentang informasi tentang sosok yang memiliki nama yang sama dengan nama kembarannya Reyvan.

"Iya, kejadiannya tadi. Adiknya Ell sempat ngira Kalo Rey itu kakaknya saking mirip mereka berdua. Cuma yang membedakan, satu tinggi dan satunya lagi pendek." Samudra menjelaskan semua yang berkaitan dengan Ell yang diduga sebagai adik kembarnya Reyvan.

"Siapa yang pendek?"

"Si Ell, 175 cm."

"Pendek amat," ucap Satria dengan nada mengejek.

"Cih! Mentang-mentang tingginya 187 cm." Reyvan angkat bicara karena tidak terima temannya itu diejek pendek. Ia menatap kesal Satria karena dirinya juga lebih pendek daripada Satria yang tingginya hampir sama dengan tiang listrik.

"Nggak terima?"

"Sinting lu!"

"Sudah-sudah kalian berdua. Jadi pembahasan kita ini cuman memastikan apa si Ell ini ternyata emang benar saudaranya si Tuan muda Reyvan yang menangis semalam-/"

Plakk..

"Jangan bawa-bawa apa yang terjadi semalam kalo lu nggak mau gua lempar dari atas gedung, nih."

"Iya, iya, maap." Samudra mengosok-gosok pipi bekas tamparan dari Reyvan.

"Hmm, kalian nggak masuk?" Tanya Satria heran.

"Kami udah izin, tadi," jawab Reyvan tanpa melihat ke arahnya.

"Jadi, gimana sekarang?"

"Gimana apanya, Sam?" Tanya Satria.

"Gimana kita bisa tau kalo Si Ell tuh beneran kembaran Rey yang dibawa pergi ibunya." Samudra terlihat antusias tentang hal ini.

"Kalo kata gua, sih. Tes DNA?" Satria tampak sedang memikirkan caranya juga. Ia terlihat sangat serius sambil menopang dagunya.

Reyvan hanya menatap datar mereka berdua, 'kok mereka lebih antusias dari gua, ya? batinnya lalu is juga ikut berpikir mengenai apa yang mereka berdua bicarakan.

"Menurut gua bisa aja, tapi gimana kita bilang ke dia?" Reyvan meminta jawaban dari dua orang itu. Mereka saling bertatapan satu sama lain.

"Culik aja-/"

"Enak aja culik anak orang, lu kira dia anak kecil yang bisa ditawarin permen?" Ucap Reyvan spontan.

"Bukannya lu mau buktiin dia kembaran lu apa bukan? Lagian, itu cara yang bagus, sih. Suruh aja anak-anak untuk nyulik dia."

"Nggak gitu juga caranya, Satria s*alan."

"Terus pakek cara apa, Rey?" Tanya Samudra yang merasa usulan dari Satria lumayan menarik baginya.

Reyvan berpikir keras bagaimana ia bisa membuktikan kalau Ell adalah kembarannya. Ia mondar-mandir ke sana ke mari untuk mendapatkan ide.

"Apa gua tanya langsung ke dia aja, ya?"

"Bisa aja, sih. Tapi masalahnya, dia nggak datang hari ini, mau tanya ke siapa?" jawab Samudra mengoreksi pertanyaan dari Reyvan.

"Dia nggak datang karena saket, kan? Mampir aja ke rumahnya pas pulang sekolah."

EvanellWhere stories live. Discover now