Chapter 7

372 25 1
                                    

NORMAL P.O.V

Malam itu terjadi begitu panjang dan terasa lama. Ran melakukan apa yang selama ini ia ingin lakukan pada pemilik barunya. Tunggu, pemilik barunya?

Benar.. Ran bukan lha boneka manekin yang baru dibeli oleh y/n pertama kali. Melainkan ia adalah boneka manekin yang sudah di beli oleh beberapa orang sebelumnya, namun nasib dari pembelinya sama sekali tidak diketahui oleh umum.

Y/n bukan lha korban pertama Ran. Ia adalah korban kesekian dari kekejaman dan kebejadan dari boneka manekin itu.

Cara Ran menghabisi korbannya tentu saja dengan cara yang berbeda-beda. Tidak ada yang diperlakukan sama oleh Ran.

Jika kita melihat kearah kilas balik, Ran sudah membunuh kurang lebih 20 designer yang membelinya dengan cara yang berbeda. Mari saya jelaskan beberapanya saja.

Pertama, ada pria yang bernama Charles Worth. Ia adalah orang pertama yang membeli boneka manekin dengan wujud dan rupa Ran. Ia adalah seorang dosen di sebuah universitas ternama di jepang. Ia adalah dosen untuk jurusan fashion designer.

Charles membeli boneka manekin itu di sebuah toko yang menjual berbagai jenis boneka manekin lainnya. Ia masuk ke dalam toko tersebut dan melihat-lihat boneka yang cocok dengan kriterianya, dan ia menemukan Ran.

Setelah berbincang dengan si pemilik toko, Charles akhirnya setuju untuk membeli Ran. Ia menatap Ran selama beberapa saat sebelum membawanya masuk ke dalam mobil nya yang sudah ia atur supaya boneka manekin itu bisa masuk ke dalam nya.

Charles memasukkan Ran ke dalam mobilnya dengan perlahan kemudian mengikatnya dengan tali agar Ran tidak terjatuh jika sewaktu-waktu ia harus melakukan rem mendadak.

Merasa sudah cukup aman, Charles masuk ke kursi kemudi dan mulai menyalakan mesin mobilnya kemudian mobil itu bergerak menjauh dari toko tersebut. Semua berjalan lancar-lancar saja. Charles tak menyadari bahwa Ran tengah memperhatikannya dari belakang.

Singkat cerita, sesampainya dikampus, Charles langsung memarkirkan mobilnya di lahan parkir yang sudah di sediakan khusus untuk para dosen dan langsung mengeluarkan Ran dari dalam mobilnya.

Dengan sangat hati-hati Charles membawa Ran menuju ke ruang prakteknya. Beberapa mahasiswa atau mahasiswi yang bertemu dengan Charles menawarkan bantuan untuknya tapi ia tolak secara halus dengan alasan tak ingin merepotkan.

Sesampainya Charles di ruang prakteknya, ia meletakkan boneka manekin yang tadi ia bawa diatas panggung display kecil serta merapikannya, agar boneka manekin itu terlihat memukau nantinya.

Karena hari itu ia sudah tak ada kelas, ia menghabiskan waktu luangnya untuk memasangkan beberapa pakaian buatannya atau hasil karya terbaik muridnya ke boneka tersebut. Ia kerap kali mengganti pakaian Ran dan memotretnya untuk melihat baju mana yang paling cocok dengan boneka manekin tersebut agar terlihat lebih menawan.

"Huft.. kenapa daritadi tidak ada baju yang terlihat cocok untuknya?" Gerutu Charles

Charles melemparkan beberapa baju yang sudah berada di lengannya keatas meja lalu mengambil sebuah buku catatan kecil serta pulpen dan pita pengukur. Ia mulai mengukur tinggi dan lebar boneka manekin tersebut dengan teliti dan mencatatnya di buku catatan tadi.

Setelah selesai dengan bagian ukuran, Charles mulai memilihkan warna kain yang pas untuk membuat baju yang terlihat sangat cocok untuk boneka manekin tersebut. Ia memakan waktu cukup lama hanya untuk memilih warna dan mulai menggambar pola sesuai dengan ukuran yang ia tuliskan sebelumnya.

Charles membawa kain-kain yang sudah ia buatkan pola diatasnya ke meja kerja nya dan mulai mengerjakan baju buatannya tersebut, tanpa menyadari bawa Ran terus mengawasinya sedari tadi, dalam diam.

That Doll (Haitani Ran x Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang