Chapter 13

187 20 0
                                    

READERS P.O.V

Aku masih berusaha melepaskan diriku dari jeratan kedua lengan pria ini. Dia sangat kuat, aku bahkan tidak bisa bergerak ama sekali. Rasanya ia tidak menggunakan banyak tenaganya hanya untuk mengekang ku, tapi kenapa aku sama sekali tidak bisa bergerak?

"Lepaskan!" Jerit ku

Ran hanya menyeringai dan dalam sekali gerakan, aku sudah berpindah ke bahu lebar nan tegap miliknya. Aku kembali meronta dan memukul punggungnya dengan keras agar ia kesusahan untuk membawaku.

Tapi sepertinya semua usahaku sia-sia saja. Aku lihat ia sama sekali tidak ada kesulitan untuk membawa ku pergi dibahu nya.

PLAK!

Kedua mata ku terbelalak saat aku merasakan tangan besarnya memukul bagian privasi ku yang bagian belakang. Membuatku berteriak keras dan meronta lagi namun kali ini lebih beringas dari sebelumnya.

Aku bahkan tak sengaja menendang wajahnya dengan lutut ku, sehingga membuat kepalanya langsung terngadah.

Karena aku tak sengaja menendang kepalanya dari bawah, yang berarti aku menendang area rahang mendekati dagunya, membuat pria jangkung ini berhenti berjalan. Namun masih menggenggam ku diatas bahunya.

BRAK!

"AKH!"

Saat itu juga aku merasakan rasa sakit yang amat luar biasa. Pandangan ku langsung mengabur saat suara kencang itu terdengar.

READERS P.O.V END

NORMAL P.O.V

Ran membanting tubuh y/n dengan keras keatas batu tumpul yang entah darimana sudah ada di bawah mereka. Membuat tubuh gadis itu menghantam batu tumpul itu yang menimbulkan rasa sakit yang amat luar biasa.

Bahkan sangkin sakitnya, kedua mata y/n langsung terputar ke belakang dan hanya terlihat bagian putihnya saja. Kedua mulutnya terbuka lebar kala ia menerima rasa sakit yang langsung melanda tubuhnya saat itu juga.

Ia bahkan merasa napasnya tercekat, seolah dirinya sedang tenggelam dilautan tanpa bisa berenang ke permukaan.

Ran membiarkan tubuh y/n tergeletak diatas batu tumpul tersebut dan menatapnya dengan tatapan dingin. Tidak ada rasa kasihan atau penyesalan atas perbuatannya pada y/n barusan.

Ia terus memperhatikan gadis yang sudah tak berdaya itu dengan tatapan yang sama kemudian menyeringai kecil sebelum membetulkan posisi rahangnya yang sedikit geser akibat tendangan gadis itu.

Kemudian ia baru mengangkat tubuh gadis itu lagi dan meletakkannya di posisi yang sama seperti sebelumnya. Diatas bahu lebar dan tegapnya.

Berjalan dengan perlahan dan dengan tatapan kosong menuju ke tempat dimana tempat tersebut tertutup oleh kabut yang sangat tebal.

Berjalan memasukinya bersama gadis yang tak sadarkan diri itu ke dalam kabur tebal itu, dan mereka berdua menghilang tertelan oleh kabut tebal yang menutupi area itu.

Setelah mereka berdua masuk ke dalam sana, tak lama ada angin yang mulai menggeser kabut tersebut sehingga kabut tersebut menghilang, bersama dengan Ran dan y/n di dalamnya.

DRAP! DRAP! TAP!

Ran menatap sekitarnya dengan tatapan dingin sebelum kembali melanjutkan langkahnya menuju ke sebuah bangunan yang berdiri kokoh tak jauh dari tempatnya sekarang.

Kini kedua iris matanya tak lagi berwarna violet, melainkan warna merah menyala. Tatapan kosong dan dingin itu terus dipasangkan diwajah tampannya tanpa mengurangi aura ketampanannya sama sekali.

That Doll (Haitani Ran x Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang