chapter 3

9 0 0
                                    

Chapter 3 : Permulaan

Putri Airyn memasuki aula dengan langkah gemulai, memperlihatkan kemegahan dan keanggunannya. Dalam gaun yang melambai-lambai, dia menundukkan kepala sebagai tanda penghormatan kepada Kaisar Langit yang duduk di singgasana kehormatannya.

"Salam hormat, Kaisar Langit," ucap Putri Airyn dengan suara lembutnya yang penuh keanggunan. Kaisar Langit menjawab salamnya dengan senyuman hangat, memberikan isyarat agar Airyn mendekat.

"Putri Airyn, terima kasih atas kedatanganmu. Ada suatu hal yang ingin kubicarakan bersama seluruh putri di istana ini," ujar Kaisar Langit dengan penuh kebijaksanaan.

Airyn mengangguk seraya menjawab, "Terima kasih, Kaisar Langit. Saya siap mendengarkan dan berbakti pada kehendak langit."

Dengan langkah yang penuh keanggunan, Putri Airyn maju menuju singgasana Dewi yang tersedia baginya. Dia duduk dengan sikap yang tegak dan sopan, menantikan arahan dari Kaisar Langit. Suasana aula terasa tegang namun penuh dengan rasa hormat terhadap Kaisar Langit dan putri-putri langit yang hadir.

®***

Dengan tatapan tajamnya, Putri Airyn mengamati setiap putri di kekaisaran langit. Di sana, terlihat kehadiran sang protagonis, Putri Bella, yang memancarkan keindahan cahaya yang mempesona, membuktikan dirinya sebagai Dewi Cahaya yang memikat hati. Sejajar dengannya, Putri Catherine muncul dengan kecantikan dan kelembutan, menunjukkan kekuatannya sebagai Dewi Tanaman yang merayakan kehidupan dan keindahan alam.

Tidak jauh darinya, kehadiran megah Putri Denandra, penguasa malam yang mempesona, membuktikan dirinya sebagai Dewi Malam yang menguasai kegelapan dengan penuh misteri. Berikutnya, Putri Eryn muncul sebagai penguasa lautan, memancarkan kekuatan dan kedalaman sebagai Dewi Lautan yang memimpin gelombang-gelombang lautan yang tak terkendali.

Di sisi lain, ada Putri Freya, yang membawa keindahan bulan di setiap langkahnya, menandakan dirinya sebagai penguasa bulan, Dewi Bulan yang menenangkan dan mempesona. Tak kalah menarik, Putri Greesha muncul sebagai penguasa tanah, memancarkan kekuatan bumi dan keberanian sebagai Dewi Tanah yang kokoh.

Terakhir, dirinya sendiri adalah Putri Airyn sendiri, pemilik keberuntungan. Dalam tatapannya yang bijak, Airyn mencerminkan kedalaman dan kebijaksanaan Dewi Keberuntungan yang memainkan peran penting dalam perjalanan takdir. Bersama-sama, kehadiran semua putri menciptakan harmoni dan kekuatan dalam kekaisaran langit, mencerminkan keunikan dan kehebatan masing-masing Dewi.

Meskipun memerankan peran Putri Airyn dengan kemampuan sempurna, keraguan tetap membayangi benaknya. Airyn merenung, bertanya pada dirinya sendiri, "Apakah ini hanya mimpi? Bagaimana mungkin seorang remaja SMA yang tidak jelas seperti aku dapat menjadi Dewi Keberuntungan?"

Dalam kebingungan, dia meraba perlahan-lahan gaun istana yang membalut tubuhnya dan menyentuh mahkota yang dikenakannya. "Apakah ini hanya sifat asliku yang terpendam ataukah aku terperangkap dalam ilusi yang aneh?" gumamnya dalam hati.

Sambil merenung, Airyn menyadari bahwa meskipun dia dapat memerankan peran Putri Airyn dengan begitu baik, kehidupan sebelumnya di dunia nyata tetap mengintai di pikirannya. "Apa arti semua ini? Dan mengapa aku, dari kehidupan yang begitu sederhana, harus menjadi bagian dari cerita yang begitu luar biasa?"

®***

Saat Airyn sibuk melamun di taman istana, Kaisar Langit menyadari ketidakhadirannya dan memutuskan untuk memulai pembicaraan yang tak terduga. "Putri Airyn," ucap Kaisar Langit dengan suara berwibawa.

Airyn tersentak dari lamunannya, menoleh ke arah Kaisar Langit dengan rasa ingin tahu. "Kaisar Langit, ada yang ingin Anda sampaikan?" tanya Airyn dengan penuh rasa hormat.

Kaisar Langit menjawab, "Iya, Putri Airyn. Saya ingin memberitahumu mengenai ritual penyucian yang akan dilakukan setiap seribu tahun sekali. Ritual ini melibatkan reinkarnasi menjadi manusia dan menjalani kehidupan yang penuh suka duka di dunia manusia."

Airyn memandang Kaisar Langit dengan heran. "Reinkarnasi? Mengapa hal ini diperlukan?"

Kaisar Langit menjelaskan, "Ritual ini merupakan bagian dari siklus kehidupan dewi-dewi langit. Dengan menjalani kehidupan manusia, kita dapat merasakan kebahagiaan dan kesedihan sebagaimana yang dirasakan oleh makhluk langit dan bumi. Dan tahun ini, dua putri, yaitu Anda dan Putri Bella, akan menjalani ritual ini."

Airyn terkejut, menyadari bahwa takdirnya dan takdir Bella akan bersinggungan. "Apa artinya ini? Bagaimana ritual ini dapat memengaruhi alur cerita dan takdir kami sebagai dewi?"

Kaisar Langit tersenyum, "Ritual ini memiliki keunikan tersendiri. Bella, setelah menjalani reinkarnasi, akan mengalami cinta dan penderitaan di dunia manusia, membentuk awal dari cerita yang menarik. Namun, bagaimana kisah ini berkembang nantinya tergantung pada pilihan dan keputusan yang diambil oleh setiap putri."

Airyn merenung, menyadari bahwa takdir dan cerita mereka dikekang oleh keputusan yang akan diambil dalam ritual penyucian ini.

®***

Dalam suasana istana yang penuh kehangatan, para putri berkumpul untuk pesta teh sebagai salam perpisahan untuk Putri Airyn dan Putri Bella yang akan menjalani ritual penyucian. Meja penuh dengan berbagai macam teh, kue-kue lezat, dan bunga-bunga indah yang memberikan nuansa keceriaan.

Eryn, dengan sikapnya yang manja, melirik ke arah Catherine dan Denandra. "Kakak Catherine, Kakak Denandra, bisakah kita bermain bersama satu kali lagi sebelum kak Airyn dan kak Bella pergi?"

Catherine tersenyum lembut, "Tentu saja, Eryn. Kita bisa meluangkan waktu bersama sebelum ritual mereka."

Denandra menimpali dengan tawaran, "Bagaimana kalau kita menyelenggarakan permainan malam ini, sebagai kenangan terakhir sebelum perpisahan?"

Greesha yang cemberut karena akan berpisah dengan Bella menjawab dengan nada berat hati, "Kalau saja kak Bella tidak harus pergi. Aku merindukannya sebelum dia bahkan pergi!"

Freya, penguasa bulan, yang selama ini diam, akhirnya bertanya kepada Airyn, "Airyn, ada sesuatu yang ingin kutanyakan. Apakah kau merasa siap untuk menjalani ritual penyucian dan hidup sebagai manusia?"

Airyn mengangguk, "Ya, Freya. Ini adalah bagian dari takdir kami sebagai dewi. Saya merasa siap menghadapi hidup baru dan perjalanan yang menantang di dunia manusia."

Pesta teh pun berlanjut dengan tawa dan cerita, namun di antara kesenangan itu, kehadiran Putri Airyn dan Putri Bella menjadi sorotan. Pada saat perpisahan, rasa haru dan persahabatan erat di antara para putri langit semakin terasa, mengukir kenangan yang akan terus diingat saat dua putri ini memasuki babak baru dalam kisah mereka yang penuh misteri.

Menjadi Figuran : Antara Halaman & HarapanWhere stories live. Discover now