Part 9

608 101 5
                                    

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN.

"Bagaimana?"

"Apa?" Balas Mike dengan ketus. "Kau mau ku hajar hah?!"

Terdengar tawa Carlo diujung sana.

"Ale pasti sudah sadar sepenuhnya. Aku ingin tahu apa dia menghajar mu?"

"Entah berapa pukulan yang ia beri kemarin, wajahku terasa bengkak dan sempat demam semalam."

Tawa lagi dari Carlo membuat Mike mengumpat marah.

"Kau bajingan Boseli."

"Setidaknya kalian sudah tidur bersama bukan."

"Dia menuduhku bersekongkol denganmu."

"Karena itukah dia menghajar mu?"

"Tunggu sampai aku menghajar mu sendiri, Carlo."

"Maaf Mike. Tapi aku merasa gemas sekali dengan hubungan kalian. Apa kau tidak lelah menunggunya?"

"Aku tidak ingin kau ikut campur urusan ku, Carlo. Hubungan asmara mu bahkan tidak terlalu mulus, kau malah mengurus hubungan asmara orang lain."

Jawaban Mike membuat Carlo mengumpat.

Sambil menahan rasa sakit disekitar wajahnya, Mike tersenyum kecil lalu bertanya pada Carlo.

"Bagaimana keadaan disana?"

"Kau tahu sendiri kalau calon ayah mertua mu itu melarang Cesare ikut campur, jadi apa lagi yang bisa ku lakukan selain pulang ke Italia."

Itulah yang terjadi semalam, saat Carlo tiba-tiba muncul di bandara bersama Ace. Zefo terlihat tidak suka, apapun alasannya Red Blood ingin menghadapi masalah itu sendiri.

Sebenarnya Carlo ingin kembali pada Mike, tapi malam itu sepertinya Mike tidak bisa diganggu. Akhirnya Carlo berinisiatif untuk pulang ke Italia, mempersiapkan sesuatu disana sambil menunggu instruksi dari Ace. Berjaga-jaga jika situasi berubah genting.

Karena itulah Mike sempat berkata, "Lakukan saja apa yang kau yakini baik dan benar. Aku tidak bisa ikut kesana. Kita akan bahas nanti jika sudah selesai. Sampai jumpa di Roma."

Saat itu Mike punya urusan penting dengan Ale sehingga tidak bisa ikut pulang, sekarang pun dia ingin terbang ke Italia dan bergabung bersama teman-temannya, tapi Carlo bilang mereka bisa menghadapi semua tanpa kehadiran Mike.

Carlo juga berpesan agar Mike memperjelas hubungannya dengan Ale, agar apa yang terjadi kemarin tidak sia-sia.

"Apa kau tidak menemui Ale, Mike? Mumpung Zefo Bloodstone tidak ada di Amerika."

"Sebentar lagi aku kesana." Jawab Mike.

"Jangan sampai kalian berakhir."

"Tidak akan."

"Mungkinkah penerus Facinelli malam itu sudah terbentuk?"

Tubuh Mike menegang mendengar pertanyaan Carlo. Untuk sementara waktu Mike lupa jika apa yang ia lakukan dengan Ale kemarin bisa membuahkan hasil.

Mike tidak memakai pelindung malam itu, ia juga tidak berinisiatif untuk bermain aman. Dan ia juga tidak menghitung berapa kali ia keluar dalam tubuh Ale.

Mungkinkah Ale bisa hamil akibat percintaan mereka kemarin?

Brengsek! Kenapa Mike tidak berpikir sampai kesana?

IN & OUT [END]Where stories live. Discover now