IN & OUT [END]

Part 20

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN.

Ale dan Ave lah yang keesokan harinya pergi ke penjara Cesare, bersama Mike dan Carlo.

Sea sengaja ditinggal untuk pergi melihat beberapa peralatan mereka yang sudah Dominiq kirim. Ale dan Ave membawa semacam kamera kecil yang terhubung langsung pada Sea, sehingga Sea bisa membuat garis besar seperti apa denah penjara Cesare tersebut.

Tugas Ale dan Ave juga mengorek informasi dari Mike dan Carlo tentang apa-apa saja yang mereka gunakan sebagai perlindungan disana. Tidak mungkin hanya dijaga ketat oleh anggota Cesare saja. Bisa saja ada sinar infrared yang tidak terlihat dan sebagainya.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, penjara Cesare terletak di tepi laut dengan akses jalan yang cukup sulit. Mereka harus menggunakan speedboat untuk tiba disana. Sebuah penjara yang terbuat dari bekas kapal perang yang terbengkalai.

Melihat dari jauh pun Ale dan Ave tahu jika sangat sulit melarikan diri dari tempat itu. Belum lagi hutan lebat dan bebatuan besar yang ada disekelilingnya, meski hal itu tidak ada apa-apanya selain laut lepas di depan penjara tersebut.

Ultimo Punto. Itulah nama yang Cesare pakai untuk penjara mereka. Yang berarti titik terakhir.

Perlu waktu lima menit bagi mereka untuk tiba kesana menggunakan speed boat, tidak terlalu jauh memang. Tergantung kecepatan Speed boat yang dipakai. Begitu tiba mereka langsung di periksa dengan ketat, namun Mike menolak tegas. Apalagi jika melihat Ale dan Ave harus melewati serangkaian pemeriksaan yang biasa dilakukan oleh para laki-laki.

"Biasanya tidak ada wanita yang masuk ke sini." Ujar Mike memberi tahu.

"Bagaimana jika ada tahanan wanita?" Tanya Ave.

Mereka sudah diijinkan masuk karena posisi Mike sebagai ketua Cesare.

"Mereka ditempatkan di penjara lain. Tergantung kasus apa yang menjerat mereka. Jika kasusnya dianggap berat, maka mereka akan dibawa ke sini. Diperlakukan seperti tahanan laki-laki."

"Apakah setiap orang yang masuk kesini tidak bisa bebas?" Tanya Ale, wanita itu memilih berjalan di belakang bersama Carlo, dan membiarkan Mike membimbing mereka bersama Ave.

"Kata siapa?" Balas Mike tersenyum memikat pada wanitanya itu.

Meski semalam mereka kembali berdebat dan membuat Ale menolak bermalam dengannya, tapi Mike tetap senang hari ini. Karena bagaimana pun juga ia masih bisa melihat Ale, berdekatan dengannya, bahkan menyentuhnya.

Tak peduli mereka bercinta atau tidak, bertengkar atau tidak. Yang penting ada Ale dalam jangkauannya.

"Aku bukan orang yang sekejam itu sayang." Jawab Mike membuat Ale memberengut karena dipanggil dengan nama sayang. "Jika mereka berkelakuan baik dan bisa berubah, mereka pantas dibebaskan."

"Siapa penanggung jawab disini?" Tanya Ave mencoba bersikap biasa, meski ia merasa panas pada punggungnya, karena ia yakin Carlo terus menatapnya dalam diam sejak tadi.

"Luigi yang ku beri tugas untuk melihat tempat ini, empat kali dalam seminggu." Jawab Mike.

"Bagaimana jika ada orang yang ingin bertemu dengan tahanan?" Tanya Ale.

"Mereka akan diarahkan di tempat khusus. Kebanyakan di Cesare. Pertemuannya semacam kita melakukan video call. Ada layar dua puluh satu inch yang menghubungkan penjenguk dengan tahanan."