Part 45

406 78 7
                                    

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN.

Luigi memberi kabar jika ia akan pulang ke apartemen Mirelle sore itu, membuat Mirelle amat senang hingga kalang kabut mempersiapkan diri.

"Dia pasti mencintaimu Mirelle. Sampa-sampai dia mau datang saat zia ada disini." ujar Lisa De Rue ikut senang.

"Tak apa jika dia belum mengakuinya. Cinta bisa dibuktikan dengan perilaku bukan perkataan." tambah wanita tua itu yang tidak bisa bergerak bebas karena kursi roda yang ia kenakan.

Sea menyaksikan itu semua dalam diam sambil terus menyiapkan menu makan malam. Lisa De Rue melarang Mirelle memesan masakan dari luar dan menyuruh Sea untuk memasaknya.

"Berendamlah dengan air susu dan kenakan pakaian terbaik." ujar Lisa De Rue pada keponakannya.

"Kita hanya akan malam di rumah zia."

"Tapi tetap saja ini pertama kalinya kau dan dia makan malam dengan zia. Zia yakin pria itu ingin mengenal keluargamu lebih dekat, percayalah dia pasti sudah jatuh cinta padamu."

Benarkah?

Salah satu alis Sea terangkat tinggi menyaksikan semua itu. Dalam beberapa detik ia sudah di tinggalkan sendiri di dapur, karena Lisa De Rue membantu Mirelle mempersiapkan diri.

Sea tidak tahu apa yang tante dan keponakan itu lakukan di dalam kamar Mirelle sampai mereka perlu waktu lebih dari dua jam untuk berada disana. Sampai menu makan malam selesai pun mereka tak kunjung keluar.

Sea lah yang mengerjakan semua sendiri, mempersiapkan meja makan dan segala sesuatunya. Ia hendak melepas apron ketika mendengar bel pintu apartemen berbunyi.

Sea menunggu sejenak apakah Mirelle akan keluar kamar atau tidak untuk membuka pintu, sebab ia takut lancang jika membuka pintu begitu saja. Namun cukup lama Sea menunggu Mirelle tak kunjung keluar dari kamar, Luigi lah yang tiba-tiba muncul dari pintu depan.

Keduanya saling berpandangan dalam diam. Dan ini pertama kalinya Sea sedikit salah tingkah ditatap oleh salah satu sahabat Mike tersebut.

Karena jika dilihat lebih seksama Luigi Moretti ternyata cukup tampan. Pantas jika Mirelle De Rue jatuh hati padanya.

"Dimana yang lain?" tanya Luigi masuk semakin dalam, meletakkan tas kerjanya dan juga jas yang membungkus tubuhnya.

Sea tergagap dan hampir bersuara sebelum ia ingat jika ia sedang berada dalam misi penyamaran saat ini. Ia pun hanya menggerakkan tangan untuk menunjuk kamar Mirelle. Barulah ia berbalik untuk menetralkan debar jantungnya.

Apa-apaan ini? Kenapa terlihat keren sekali saat dia melepas jas? pikir Sea heran sekaligus hampir mengerang mengingat ia baru saja mengagumi Luigi Moretti.

"Perlu bantuan?"

Sea menoleh dan terpaku cukup lama melihat sosok Luigi. Suara pria ini cukup dalam, tidak seperti yang ia ingat. Mungkinkah Luigi yang ini dan Luigi yang dulu-dulu ia temui adalah dua orang yang berbeda?

"Kalung." kata Luigi membuat Sea semakin tidak mengerti. "Ace bilang... "

"Oh kau sudah pulang."

Lisa De Rue keluar dari kamar Mirelle bersama sang keponakan, wajah Mirelle terlihat memerah ketika melihat sosok Luigi.

"Kita bisa langsung makan setelah ini. Lihatlah... Mirelle menyiapkan semua ini khusus untukmu." Lisa De Rue menunjuk meja makan yang terlihat penuh dengan makanan.

IN & OUT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang