07

2.7K 224 5
                                    

"Jangan salah langkah lagi"

Selepas bertengkar kecil karena masalah boneka, akhirnya Jaemin membeli boneka tersebut dengan ukuran yang lebih besar dari pada tubuhnya.

Yang lebih tua menatap tubuh mungil membawa barang besar hanya bisa menggeleng dengan memaklumi. "Astaga, jujur aku tidak apa-apa kau mau minta mobil atau tas mahal dari pada boneka dengan ukuran besar. Yang ku tanya, mau di taruh dimana?" Katanya.

Si manis menoleh dengan wajah tak suka. "Di kamarmu lah, nanti akan ku taruh di sampingku. Akan ku peluk setiap aku tidur"

"Lalu aku? Kau campakan begitu saja demi boneka murah itu?"

"Enak saja! Kau tidur di luar"

"Haish, itu kan kamarku"

"T-Tapi kan...sekarang aku kekasihmu!!"

Jeno menghela nafas panjang sebelum membanting tubuh Jaemin dengan satu tanganya.

BECANDA

"Baiklah, terserah" katanya dengan seulas senyum masam serta mengeratkan gigi rapinya untuk bersandiwara bahagia.

Yang merasa menang melompat-lomat seperti anak kecil karena gembira akan hal itu. Lalu Jaemin menarik ujung baju Jeno hingga si empu menoleh.

"Ayo kita pulang dan taruh boneka ini di kamar kita" ujarnya.

"Yasudah Ay-"

Hendak Jeno mengucapkan beberapa patah kata, tiba-tiba seseorang datang dengan wajah me merah karena jengkel. Batin Jeno udah mirip Partai Banteng yang ada tanduknya, nyeremin.

"Jeno?" Seungmin yang kebetulan sedang berbelanja, mau tak mau melihat sang calon tunanganya tengah jalan dengan seorang male bottom lain.

Wajah Seungmin penuh dengan kerutan menatap kearah jaemin dengan sengitnya. "Dia siapa? Kenapa kau membelikanya boneka?" Dia bertanya sambil menunjuk kearah Jaemin dengan tajam.

"Dia..."

"Aku kekasihnya!" Potong yang pendek sambil merangkul lengan Jeno dengan posesif.

Melihat itu tentu saja Seungmin semakin memasang tanduk merahnya. "A-Apa ini, kekasih? Yang benar saja" wajahnya merah padam karena malu dan jengkel.

Sedangkan Jeno memalingkan wajahnya malas. "Asal kau tau, aku tidak pernah menyetujui pertunangan kita-maksudku, pertunanganmu"

Dengan kepalan tangan, Seungmin menderetkan giginya karena kesal. "Persetan!" Dia menggeram sambil berbalik untuk pergi dari sana sebelum atmosfer kepalanya semakin panas.

Jaemin hanya bisa menatap Jeno dan Seungmin bergantian. Saat dia melihat Jeno suasana hatinya tampak turun, lantas Jaemin membelai pipinya sayang. "Go home?" Tanyanya dengan kepala memiring lucu.

Jeno menoleh, dia mengulas senyum tipis lalu mengangguk. Mereka pun berjalan bersama untuk mencari pintu keluar gedung tersebut sambil bergandeng tangan dengan mesra.

...

"Kau pikir dia siapa?"

"Sialan!! Sialan!!" Sudah beberala kali Seungmin menginjak lantai yang terbuat dari batuan kecil, bahkan dia tak segan-segan memukul dinding dengan kepalan tanganya karena merasa kesal.

"Dia itu siapa? Datang di kehidupan Jeno dan mengambil hak ku sebagai kekasihnya?"

"Brengsek, memangnya dia cantik? Tentu saja lebih menarik aku dari pada dia"

You In My Bed | NominWhere stories live. Discover now