08 🔞

4.4K 192 15
                                    

Pagi ini suasana kantor menjadi sepi karena ada beberapa karyawan yang meminta cuti untuk beberapa hari kedepan, biasanya cuti bersama di lakukan saat akhir tahun datang.

Jeno menyeduh kopinya sembari berdiri di tepi jendela yang menjulang tinggi, menikmati pemandangan kota saat pagi hari. Di temani oleh Jisung yang menjadi sekretarisnya tentu saja.

Pria muda itu tidak pernah absen dalam pekerjaan, ambisius walau kadang menjengkelkan. Untuk hari ini, ada pertemuan mendesak dengan perusahaan DE Company. Perusahaan besar milik Jeonghan.

Jeonghan adalah teman lama Donghae, bahkan sejak Jeno masih kecil, beliau sudah berteman lama dengan ayahnya.

Bukan hanya sekedar teman lama, Jeonghan sudah menjadi bagian keluarga mereka, bahkan Mark dan Jisung sangat kenal dengan nama beliau.

Hari ini jam menunjukan pukul delapan, Jeno kembali pada kursinya, seraya duduk, Jeno menyempatkan untuk menghela nafas kasar karena melihat tumpukan kertas di mejanya.

"Hari ini pertemuan dengan CEO bagaimana?" Keheningan nya di pecahan oleh sang atasan.

Jisung menoleh sambil memeriksa Ipad nya. "Siang ini Hyung, beliau akan datang jam sebelas menjelang makan siang"

"Um, baiklah. Aku akan menunggu"

Setelah itu, tidak ada percakapan lagi. Sebenarnya Jisung bukan orang yang suka mengobrol dan bercanda walau mereka akrab. Justru Jisung orang yang tenang dan damai dalam pekerjaan.

Kalau dia kesal atau sedikit menjengkelkan, itu mungkin karena Jeno.

Ctak

Kalau ini, Jeno dengan sengaja melempar biji kacang kearah kepala Jisung membuat si empu menoleh dengan kesal. "Ayolah Hyung, aku sedang berusaha untuk fokus pada pekerjaanku. Kenapa kau selalu menggangguku sih?"

Jeno tertawa sambil menjulurkan lidahnya. "Suasana kantor yang sepi akan menjenuhkan kalau tidak di sambi dengan candaan"

"Whatever, lebih baik Hyung menyibukan diri untuk menyelesaikan tanda tangan atau dokumen lain. Aku sedang merancang jadwal sel..."

Kring kring kring

Sebelum Jisung melanjutkan sepatah kata lagi, tiba-tiba ponsel kantor berbunyi membuat Jeno mau tak mau mengangkatnya walau dia dalam keadaan malas.

"Maaf mengganggu waktu anda, pak Jeonghan sudah menunggu anda di ruangan informasi. Kata beliau anda disuruh menemui sekarang"

Dengan helaan nafas. "Baiklah, aku akan segera kesana, kalau begitu trimakasih"

Jeno bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Jisung. "Ayo, Pak Jeonghan sudah menunggu di ruang informasi"

Mengerti akan perkataan sang atasan Jisung beranjak dari tempat duduknya dan mengikuti Jeno keluar ruangan untuk menuju ruang informasi.

Mereka berjalan menelusuri beberapa ruangan di kantor tersebut, ada beberapa karyawan yang dengan senang hati tersenyum atau menyapa Jisung. Kenapa bukan Jeno? Karena raut wajah Jeno hari ini lebih serius dan tampak dingin.

Sesampainya di ruangan informasi, dengan dia berdirinya di depan pintu, Jeno menyiapkan diri agar lebih santai ketika bertemu dengan CEO.

Saat Jeno membuka pintu, dia langsung di sambut hangat dengan Jeonghan.

"Selamat siang pak" ujar Jeno sambil menunduk sopan kearah Jeonghan.

"Santai saja, tidak perlu seformal itu. Panggil saja paman seperti yang kau ucapkan di luar kantor" kata Jeonghan, mereka bertiga duduk di ruangan tersebut.

You In My Bed | NominWhere stories live. Discover now