09🔞

3.7K 157 9
                                    

Larut malam. Jaemin terbangun dari tidurnya, dia menatap kearah samping, tangan kekar yang melingkar di pinggangnya. Mengulum senyum lalu perlahan melepaskan tangan itu ke tempat asalnya.

Dia merenggangkan tubuh telanjangnya yang lengket dan penuh keringat, mulai membaca situasinya saat melihat Jeno masih terlelap akibat pertemuan panas mereka.

Menyeringai "Katakan siapa yang di sini paling bodoh karena cinta?" Guman Jaemin sambil menyodok telunjuknya kearah dada bidang Jeno dengan lembut tanpa membangunkan si lelap.

Tanpa kesusahan akibat pertemuan mereka, Jaemin mendudukan dirinya di atas sofa dan mulai menatap ruangan itu yang kosong dan sepi. Perlahan tubuh telanjangnya turun dari gundukan persegi panjang tersebut. Turun mengenakan alas kaki dan berjalan mengakang keluar kamar.

Jaemin tampak mencari sesuatu di sekitar rumah Jeno, dan dia perlahan berjalan menelusurinya lagi. Dia Menemukanya ruang kerja pribadi milik Jeno.

Tanpa menunggu lama lagi, jaemin memasuki ruangan tersebut, sebisa mungkin untuk tidak menimbulkan suara sejentik jam berayun.

"Bodoh"

Tangan mungilnya menemukan sebuah berkas, tentu saja kertas-kertas itu yang sudah menjadi incaranya selama beberapa hari sebelumnya. Membukanya asal dan Boom.

Dia menemukan sebuah biodata seseorang yang dia cari. "Tentu saja aku ingin membunuhnya..." gumanya. Jaemin melempar kertas itu ke lantai dengan amarah, dahinya yang mengkerut menatap kertas yang berserakan di lantai dengan nafas memburu.

Tak segan segan dia menedang dan menginjak kertas itu hingga berhamburan ke segala arah. Yang Jaemin inginkan hanyalah berteriak di saat itu juga, namun ada atensi yang harus ia hilangkan untuk saat ini.

Dia memungutinya kembali, meludah di setiap panjang foto yang terpasang.

...

Bau harum dari dapur membuat Jeno terusik dari tidurnya, dia perlahan membuka matanya dan tak lagi mendapati Jaemin di sampingnya. Dia mendudukan dirinya dan mengulum senyum.

"Dia begitu antusias merawatku, mari kita lihat desert pagi ini" Guman Jeno sambil menyeringai nakal.

Dia beranjak dari kasur, masih bertelanjang Dada akibat pertemuan mereka tadi malam. Dia perlahan berjalan keluar kamar untuk menemui kekasihnya.

Senyum itu tak pudar ketika dia mendapati Jaemin masih bertelanjang hanya memakai apron putih yang terikat di pinggangnya. Pipi pantatnya berayun kesana kemari minta di perhatikan.

Jeno berjalan mendekat kearahya, dia berdiri di belakang Jaemin yang belum menyadari kehadirannya karen tampak sibuk memasak. Tangan kekarnya melingkar dia pinggang telanjangnya dan kepalanya mendusal ke leher jenjang Jaemin.

Si empu tersentak akan hal itu, dia menoleh kearah samping menemukan Jeno yang bersandar pada bahunya, Jaemin tersenyum. "Sudah bangun rupanya si tukang tidur" katanya sambil terkekeh.

"Baunya harum..." Ujar Jeno lirih, hidungnya terus mengendus leher Jaemin, tanganya masih melingkar erat di tubuh mungil itu.

Merasa Hard-on jeno menekan punggungnya, Jaemin hanya bisa terkekeh. "Siapa di pagi hari sudah bangun hanya melihatku memasak?" Ujar Jaemin dengan candaan.

Tangan satu Jeno turun kebawah tepat di kedua pipi pantat Jaemin, dia meremasnya pelan dan lidahnya menelusuri lehernya. "Salahkan dirimu, kenapa kau hanya memakai ini? Sengaja menggodaku ya?" Kata Jeno.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 15 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

You In My Bed | NominWhere stories live. Discover now