ii. FIRST DAY?

631 62 4
                                    

“Nggak masuk kelas kirain sakit taunya udah melipir ke kantin.”

Shinyu terkekeh kecil, kemudian sedikit menggeser duduknya tatkala entitas lain yang sedang bersungut tersebut mulai berjalan menghampirinya. “Baru kelar dihukum gue. Mumpung bentar lagi istirahat, ya mending gue ke sini aja sekalian.”

“Makanya, kalau berangkat itu pas pagi buta biar nggak keduluan hujan. Udah tahu lagi musim pancaroba gini mending jangan terlalu percaya sama ramalan cuaca. Banyak melesetnya kata gue mah.” Salah satu jarinya perlahan naik guna menunjuk ke arah hidungnya sendiri. “Lo lihat gue, Nyu! Badung gini, yang lagi kena jadwal piket aja kalah cepet sama gue, tau?”

Pupil Shinyu sontak bergulir mendengar penuturan takabur kepunyaan pemuda yang tanpa izin sudah menenggak habis es teh manis pesanannya sebelumnya.

Youngjae meletakkan cangkir tinggi yang hanya menyisakan potongan es batu tersebut ke tempat semula. Perlahan ia memutar tubuhnya kala mendapati eksistensi Ibu Kantin yang agaknya tengah sibuk melayani pesanan. “Bu, es teh manisnya dua cangkir lagi, ya!” teriaknya sembari tersenyum tipis tatkala yang dipanggil tampak mengangkat jempol ke arahnya.

Shinyu berdecak. “Orang yang katanya ‘rajin’ itu nggak bakal nyebut dirinya ‘badung’ kalau pergi ke sekolah aja hampir ngeduluin satpam. Mending lo sekalian berangkat pukul tiga pagi. Temenin ayam berkokok juga kalau perlu.”

Ah, ini nih yang lo nggak paham. Ibarat kata pepatah itu, sambil menyelam minum air. Gue tuh kayak gitu. Walaupun agak nakal dikit, belajar tetap nomor wahid. Nggak bisa gue sepelein pelajaran kayak lo ini. Bisa mati berdiri gue digeplak piring plastik sama Mami.”

Youngjae tampak sangat percaya diri dengan ceplosan tak berdasar miliknya. Ia nyaris ingin lanjut membeberkan narasi tak masuk akal seandainya pesanan minumannya tak ditaruh tepat di atas meja mereka.

“Kayak yang biasa gue tanyain, Jae.” Shinyu menopang dagu sambil menatap pias bingung Youngjae yang tengah sibuk mengunyah es batu. “Lo yakin nggak mau balik ke SD lagi?”

.
[Cloudburst]
.

Jihoon menguap lebar sembari meregangkan tubuhnya yang terasa kebas selepas bangun tidur. Matanya mengerjab berulang kali, tanda jika sebenarnya dia masih belum cukup istirahat selepas begadang untuk menamatkan serial anime yang ditontonnya akhir-akhir ini.

Awalnya, ia memang ada niat untuk kembali tidur. Kali ini bukan lagi di kelas, melainkan UKS yang besar kemungkinan sedang tak ada petugas jaga hari ini. Kesempatan, pikirnya hingga perlahan beranjak dari kursi.

Satu menit sebelum dikejutkan oleh lemparan gitar yang dilakukan oleh Dohoon yang tiba-tiba saja masuk ke dalam kelas secara terburu-buru. “Udah sinting lo, hah?! Kalau beneran kena kepala gue gimana!” seru Jihoon tak terima hampir mendapat celaka akan ulah barbar temannya sendiri.

Namun, jeritan kemarahan Jihoon langsung diabaikan. Si pelaku bergegas duduk di kursi yang ada di depan Jihoon. “Ajarin gue main gitar!” pintanya dengan napas tersengal.

Kening Jihoon tentunya langsung berkerut heran. “Lah, sejak kapan lo tertarik sama akustik? Gue kira lo lebih ke hardcore.”

Beberapa detik berselang, Jihoon tiba-tiba tersenyum jahil. Matanya berkedip ingin menggoda Dohoon yang kini merasa aneh serta risih bukan main kala belah pandang mereka justru bertemu. “Apa?” tanyanya tak mengerti.

Jihoon seketika menertawakannya. “Gue bilang juga apa, hm? Cewek lebih suka cowok berkelakuan manis, bukan cowok dengan jiwa anarkis. Dan lo ...” Jihoon tilik figur Dohoon sekali lagi. “Ew, nggak keduanya.”

Air muka sedikit antusias kepunyaan Dohoon tadi lantas memudar akibat penghinaan yang ditujukan oleh Jihoon kepadanya. Bibirnya kemudian mengeluarkan geraman kesal.

Dipukulnya keras punggung pemuda itu hingga empunya meringis. “Bacot. Ajarin gue sekarang atau ban motor lo bakal gue kempesin lagi,” kecamnya serius.

“Tai!”

.
[Tbc]
.

Choi Youngjae  [16]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Choi Youngjae  [16]

Choi Youngjae  [16]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Han Jihoon  [16]

Cloudburst +DoshinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang