04

77 8 21
                                    

"Mohon bimbingannya."

☆☆☆

"Lo serius kita beneran kerja hari ini? Lo nggak lagi bercanda soal Asta chat lo?"tanya Nayara memastikan sembari melirik pada Lavelyn yang terus menghembuskan nafas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lo serius kita beneran kerja hari ini? Lo nggak lagi bercanda soal Asta chat lo?"tanya Nayara memastikan sembari melirik pada Lavelyn yang terus menghembuskan nafas.

Saat ini ketiganya ada di lobby Tour & Travel Astama Group. Berpakaian amat rapi dengan blazer. Memakai make up dan rambut yang di biarkan terurai. Lavelyn berusaha tersenyum menghadapi kebingungan 2 sahabatnya yang sedari tadi tidak berhenti memberikan pertanyaan.

"Girls, listen. Hari ini kita beneran kerja atas permintaan Astalian. Jadi, lebih baik tutup mulut kalian dan cukup ikuti gue. Paham?"

Nayara dan Kairi mengangguk. Keduanya mengikuti langkah kaki Lavelyn memasuki lobby dan secara kebetulan bertemu dengan Om Jeremy. "Halo Lavelyn. Wah Om tidak menyangka kamu dengan cepat mengambil keputusan untuk bergabung."

"Iya, Om. Saya pikir tidak ada salahnya menerima tanpa perlu banyak pertimbangan. Lagian tawaran dari Om sangat menguntungkan untuk karir saya. Ngomong-ngomong, Astalian dimana Om?"tanya Lavelyn menatap sekitar mencari keberadaan cowok idamannya.

Ia jadi penasaran bagaimana sosok Astalian memakai pakaian kantor. Pasti akan terlihat sangat gagah dan keren. Ah, benar-benar idaman.

"Asta ada di ruangannya. Kamu mau ke sana? Oh ya, Om belum sempat memikirkan posisi untuk kalian,"ucap Jeremy.

Lavelyn tersenyum simpul. "Astalian sudah memberikan posisi pada kami, Om. Kebetulan kemarin mengirimi saya pesan. Saya di tunjuk menjadi Ketua Pemasaran. Nayara dan Kairi membantu saya di Tim Pemasaran."

"Wow kalau begitu bagus. Selamat bekerja Lavelyn, Nayara, dan Kairi. Semoga kalian betah di sini. Jika ada hal yang masih di bingungkan, jangan sungkan bertanya pada karyawan yang lain."Jeremy secara bergiliran menjabat tangan ketiga karyawan barunya.

Kairi mengangguk. "Terima kasih, Om. Kami permisi dulu."

"Ya silahkan. Ruang pemasaran ada di lantai 3 di sebelah ruang Manajer."Jeremy memberitahu dan menyaksikan ketiganya menundukkan kepala kemudian berlalu menaiki lift.

Jeremy menautkan kedua alis dan bibirnya tertarik untuk tersenyum. "Anak itu gercep. Harus kasih info ke Marvin nih. Lumayan buat bahan cengcengan di rumah."

.

.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Cinta Cowok Idaman!Where stories live. Discover now