PART 18

1.2K 146 34
                                    

Halo semuanya sehat-sehat ya kalian..sebelum baca jangan lupa vote dan komentarnya

❤️ HAPPY READING ❤️

Dengan seribu langkah Gulf buru-buru masuk kedalam kamar mandi yang tepat berada di sebelah dimana ia berdiri dan mengunci pintu.

"BRAK... BRAK.... BRAK...".

"BUKA..! KAU PIKIR KAU BISA SEMBUNYI DARIKU..?!."

Gulf semakin gemetar ketakutan, tidak ada tempat sembunyi lagi, ia pun masuk kedalam bathtub dan duduk sambil meringkukan kaki di dalam sana.

"BRAK...BRAK... BUKA PINTUNYA BRENGSEK..!." Teriak Mew sambil mendobrak dan menendang pintu tersebut, sesekali knop pintu itu juga bergerak karena berusaha di buka paksa.

Gulf semakin takut dan hanya bisa menangis dan berteriak dari dalam kamar mandi. "PERGILAH MEW, AKU MOHON..! AKU AKAN MENGHUBUNGI POLISI JIKA KAU TERUS BERTINGKAH SEPERTI ITU..!."

"BRAKK..." Baru saja Gulf menyelesaikan ucapannya pintu itu roboh dan menampakkan Mew yang berdiri sambil tersenyum menyeringai kearahnya.

"Aku bilang pergi Mew..!."

Pria itu tak bergeming dan berjalan semakin mendekat kearah Gulf, "KENAPA KAU MELAKUKAN INI PADAKU GULF..?!." Teriaknya hingga membuat Gulf tersentak.

"Aku tidak mengerti maksudmu Mew..?! seharusnya aku yang bertanya seperti itu, kenapa kau melakukan ini padaku..?!."

"Lucu, sekarang kau bertingkah menjadi seorang korban?!." Bentaknya menarik rambut Gulf agar pria itu keluar dari dalam bathtub, tangan Gulf pun reflek menutup wajahnya karena takut jika Mew sampai melayangkan tinjunya sambil mengaduh kesakitan.

"Nghh...akh...Mew sakit! Lepaskan rambutku..!." Gulf meronta saat Mew menyeretnya kedalam kamar.

"Sepertinya kau lupa, jika kau lah yang selama ini sudah membohongiku dan mempermainkan perasaan ku!."

"Ngh... Aku minta maaf Mew hikss... Sakit, lepaskan rambutku!." Rintih Gulf sambil memegangi tangan Mew yang menjambak rambutnya.

"Aku akan memaafkan mu tapi ceraikan suamimu."

"Sudah ku bilang, aku tidak bisa melakukan itu..!."

"Kalau begitu, sepertinya kau sudah siap menukar nyawamu demi suami tercinta mu itu huh..?!." Mew kembali meraih pisaunya dari dalam saku lalu menodongkannya tepat di wajah cantik Gulf.

"Mew, aku mohon..! Jangan seperti ini na.."

"Kenapa, apa kau takut mati?! Kalau begitu bercerai lah dengan suami mu."

"Aku tidak bisa bercerai dengannya Mew."

"KENAPA... KENAPA...?!."

"Hiks... Aku mohon, aku punya alasan sendiri Mew!."

"Jelaskan padaku Gulf..!! aku mohon, aku sangat mencintaimu." Ucap Mew berlutut lalu memeluk kaki Gulf.

"Jika aku bercerai sebelum memberi keturunan untuk keluarga Kao, perusahaan ayahku sepenuhnya akan jatuh ke keluarga mereka! Aku tidak bisa membiarkan perusahaan yang didirikan ayahku dengan susah payah menjadi milik mereka."

Mew hanya terdiam masih dalam posisi berlutut memeluk kaki gulf, "tapi aku tidak ingin berpisah darimu Gulf."

"Mew..! Sejak awal hubungan ini di mulai, aku sangat takut jika sampai suamiku tau tentang ini semua, lebih baik kita hentikan sekarang."

"Aku tidak mau Gulf, aku mohon..! Bukankah kau ingin mendapat keturunan.? Lalu kenapa kau tidak memanfaatkan ku, aku akan membantumu Gulf, aku tidak ingin berpisah."

MY MOM FRIENDWhere stories live. Discover now