PART 25

713 120 62
                                    

Kalian kalau nempel bantal langsung molor nggak sih..? Masa tiap aku nulis baru beberapa kata nempel bantal langsung tidur, nanti nulis sebentar tidur lagi tapi kalau scroll TT seharian aja semangat🤔

Kalian yang punya insomnia coba aja mengetik, siapa tau bisa sembuh..😄

Langsung aja, jangan lupa vote dan komennya👉👈

❤️ HAPPY READING ❤️

"aku sudah tau, sejak awal ada yang tidak beres Mew..! Karena mertuaku biasanya tidak pernah peduli padaku..! tapi tiba-tiba semenjak aku hamil, setiap hari dia rajin membuatkan jamu untukku dengan alasan agar bayiku sehat lalu bagaimana bisa aku menolaknya..!." Ucap Gulf menggebu-gebu, sepertinya ia masih tidak rela jika bayinya telah tiada.

Mew terus menenangkan Gulf dengan memeluknya,disaat seperti ini salahkah jika ia sedikit menyiratkan senyum di bibirnya..? Karena dalam bayangan Mew, itu berarti ada kesempatan Gulf mengandung anaknya untuk yang selanjutnya.

Aku tidak jahat, sejak awal Gulf sendiri juga menginginkan hubungan terlarang ini, ini bukan cinta satu pihak karena kita berdua saling mencintai, dan alasan Gulf tidak ingin bercerai bukan karena dia mencintai suaminya melainkan ia takut jika perusahaan ayahnya jatuh ke tangan keluarga suaminya, batin Mew sibuk berkutat dengan pikirannya sendiri.

"Mew...Mew...?!." Panggil Gulf karena pria remaja itu justru melamun.

"I...iya, ada apa Gulf..?."

"Apa menurutmu masuk akal. .? Mertuaku sangat mengharapkan kehamilan ku tapi kenapa dia begini padaku..?."

Mew jelas bingung menjawab pertanyaan Gulf karena ia hanyalah anak remaja polos yang tengah di mabuk cinta, apakah benar ada motif tersembunyi dengan prilaku mertua Gulf..?

"Aku tidak tau, tapi jika masalah bayi, kau pasti bisa hamil lagi.."

"Tidak semudah itu Mew, aku mendapatkan bayi ini setelah 7 tahun..! Bagaimana aku bisa hikss...hikss..." Tangis Gulf tak mampu menyelesaikan ucapannya.

"Sudah, tenanglah Gulf..! Sekarang istirahat lebih dulu, kondisimu belum stabil.." bujuk Mew saat suara Gulf terdengar mulai parau dan langsung memeluknya.

"Hikss ... Hu...uuu... Mew..!."

"Aku disini jangan menangis..!."

"Hikss.. Mew...? jika aku bicara jujur padamu, kau tidak akan pernah meninggalkan ku kan..?." Lirih Gulf mengeratkan tangannya ke baju pria remaja yang memeluknya.

"Tentang apa Gulf..?."

"Aku pernah bilang padamu jika bayi itu milik suamiku, sejujurnya sejak awal aku tidak tau bayi itu milik siapa, aku bilang seperti itu karena takut kau membenciku dan menganggap ku murahan hikss .."

"Harusnya kau jujur dari awal, aku tidak akan pernah membencimu.." lirih Mew sedikit kecewa namun ia terus mengelus kepala Gulf yang berada di pelukannya.

Mew mengarahkan Gulf agar berbaring lalu ia duduk dengan tenang di kursi tepat disamping ranjang Gulf dan terus menggenggam tangannya.

"Ehmm... Kau ingat pertama kita bertemu Mew..?."

"Ingat, kenapa..?."

"Saat itu aku merasa kau sangat membenciku karena kau bahkan memaksaku melepas bajumu yang ku pinjam, saat itu kau bilang padaku lebih baik baju itu robek daripada di pakai olehku.." ucap Gulf dengan nada lirih dengan mata yang mulai sayu.

Mew pun sedikit terkekeh saat mendengarnya, karena sejujurnya ia sendiri sudah lupa dengan kejadian tersebut.

"Aku hanya membencimu di mulut, sebenarnya dari awal aku sudah mengagumimu."

MY MOM FRIENDHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin