PART 21

833 126 23
                                    

Ada pribahasa "sedia payung sebelum hujan" ☂️☂️☂️ Kira-kira menurut kalian apa artinya..? yg tau tunjuk tangan nanti dapet hadiah kodok 🐸 yang akan menemani tidur kalian dengan lagu Tek dung.. Tek dung..la..la..la..😜

Anggaplah ucapan diatas👆 hanya kegabutan aku yang agak eror ini🤧 langsung aja sambung ke next chapter jangan lupa vote dan komentarnya 💃💃

Aku mau up semalem malah ketiduran..
Reader: alasan klasik author😌

❤️ HAPPY READING ❤️

Gulf dengan tangan dan kaki yang terikat pun menggeliat seperti ular berusaha untuk membebaskan diri.

Lidahnya sibuk berusaha keras mengeluarkan sapu tangan yang menyumpal mulutnya agar bisa berteriak meminta bantuan.

Bagaimana pun setelah sempat jatuh terduduk di lantai akibat tamparan Mew, perutnya terasa sedikit sakit seperti melilit ingin buang air besar.

"Blah..cuih.." sapu tangan yang ada di mulut Gulf pun jatuh setelah ia berusaha mengeluarkannya dan tak lama kemudian dirinya berteriak meminta bantuan.

"TOLONG...TOLONG... TOLONG...!." Teriaknya sambil menghentakkan kaki ke tempat tidur.

Sial, apartemen ini kedap suara, tidak akan ada yang bisa mendengar teriakannya. Gulf pun berusaha mencari cara lain dengan cara terus bergerak berusaha turun dari tempat tidur, namun

"BRAKK.."

Tubuh Gulf justru menggelundung dan jatuh ke lantai karena sulit baginya untuk bergerak dalam posisi tangan dan kaki terikat.

"Akh..!" Seketika Gulf pun merintih kesakitan sambil memegangi perutnya.

Tak lama tiba-tiba cairan merah mulai mewarnai lantai marmer putih miliknya, hingga membuat dirinya jelas panik karena takut terjadi sesuatu pada calon bayinya.

"TOLONG...!MEW....!TOLONG, APA ADA ORANG DI LUAR..?! TOLONG AKU..!hikss..." Rintih Gulf kesakitan sambil menahan tangisannya.

Gulf berusaha berdiri untuk mencari keberadaan ponselnya namun sepertinya Mew sengaja membawanya.

Jalan satu-satunya hanyalah pintu keluar, dengan celana pendek yang sudah di penuhi bercak darah, Gulf merangkak pelan menuju pintu keluar.

Alhasil lantai yang ia lalui pun penuh dengan bekas darah segar yang keluar dari bagian intim miliknya.

"Aku mohon jangan tinggalkan ibu.." pinta Gulf pada janin yang ada di perutnya sambil mengelus nya pelan.

Kembali Gulf merangkak menuju pintu depan yang sudah cukup dekat, namun saat akan berdiri untuk membuka gagang pintu tersebut, terdengar suara langkah seseorang yang mendekat kearah pintu lalu membukanya.

"Gulf, apa yang kau lakukan..?" Bingung Mew terpaku saat masuk kedalam rumah dan melihat bercak darah memenuhi ruangan.

"Mew..?! aku mohon bawa aku ke rumah sakit, aku jatuh dari atas tempat tidur dan pendarahan."

"Bukankah itu bagus, aku jadi tidak perlu memberimu obat untuk menggugurkan bayimu."

"Mew, apa kau memang pria sekejam ini..? Anak ini tidak bersalah, jika kau ingin menghukum ku atau membenciku, cukup hukum aku jangan bayiku..!."

MY MOM FRIENDWo Geschichten leben. Entdecke jetzt