10|izin xavier

20.9K 1K 37
                                    

Happy reading

♡♡♡

Zee menghempaskan tangannya yang di genggam xavier saat mereka sudah tiba di kamar itu.

menatap sang empu dengan tatapan garang sambil menaruh tangannya pada pinggang.

"Yakk kenapa kau tidak mengizinkanku pergi? apa alasannya!!?" tanya zee tak terima dengan keputusan suaminya.

"Tak ada alasan." ucap xavier santai dan mendudukan dirinya pada ranjang.

Anjing, ingin rasanya aku mengumpat~batin zee

"Heh asal kau tau yaa aku ingin ikut karna aku tau kalau pendonor yang hendak mendonorkan tulang sumsum belakangnya pada kaka ku itu berniat kabur." marah zee membuat xavier bingung,dari mana istrinya ini tau?pikir xavier.

"Dari mana kau mengetahui kalau pendonor itu akan kabur? kau dukun? jangan jangan kau berniat menyantetku lagi." ucap xavier membuat zee ingin menggeplak wajah suaminya yang sayangnya sangat tampan itu.

"Kalau aku dukun santet sudah dari awal aku menyantetmu." balas zee.

"Jadi aku akan ikut bersama mama papa." putus zee final.

"Aku tak mengizinkannya zelina!!" marah xavier bangun dari duduknya.

"Aku tak peduli, aku akan bersiap siap sekarang." ucap zee berjalan keluar dari kamar sang suami.

Xavier mengepalkan tangannya membuat kuku kukunya memutih, terlihat urat urat yang menojol pada lengan dan lehernya.

Xavier sangat tak suka perintahnya di bantah.

"Tetap di sisiku atau aku akan mematahkan kakimu!!." ucapnya dengan nada datar dan penuh intimidasi membuat zee membeku di tempat.

Anjirr kok gue merinding sih? pliss udah gak kuat, kamera mana kamera?aku menyerah~batin zee.

"Ekhem, o-oke oke aku tak akan pergi tapi bolehkah aku mengajukan permintaan?." tanya zee yang di angguki xavier.

"Of course."

Honey~

"Apa kau bisa menjamin bahwa pendonor itu tak akan kabur?." tanya zee yang di balas kekehan xavier.

"Tentu, aku tak akan pernah membiarkannya kabur." ucap xavier.

Begitupun denganmu~batin xavier bersmirk

"Oke deal aku tak akan pergi tapi kau harus memastikan kalau pendonor itu tak akan kabur bagaimana?" tanya zee menyodorkan lengannya.

Xavier menerima uluran tangan itu dan dengan sekali tarikan zee sudah berada di dekapannya.

"Deal."

"Yakk, ape maksudnya ni peluk peluk? lepas gak!! gue cuman mau salaman bukan malah peluk." ronta zee ngereog.

"Tanggung." balas xavier dengan mengeratkan dekapannya pada zee.

Zee hanya diam malas meladeni suami sintingnya.

Beberapa menit kemudian pelukan itu terlepas membuat zee menghela nafas lega.

"Aku ngantuk mau tidur." ujar zee dan bersiap pergi dari kamar suaminya.

Tanpa banyak bicara xavier menggendong zee ala bridal style dan merebahkan tubuh mungil itu di kasur king size nya.

"Tidurlah disini, aku akan pergi sebentar mengambil berkas dan kembali." ucap xavier yang di angguki zee dia sudah terlalu lelah dan mengantuk.

VIENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang