14|Suami dari istrimu

18.9K 988 15
                                    

Happy reading

♡♡♡

Xavier berjalan dengan tergesa gesa di lorong rumah sakit.

Tanpa memperdulikan umpatan umpatan yang keluar dari mulut sebagian orang yang ia tabrak xavier dengan langkah besar nya sampai di depan ruang pemeriksaan istrinya dan mendapati kenzio yang sedang berbicara dengan dokter.

"Sebaiknya anda harus lebih sering memperhatikan kondisi istri anda tuan, kalau begitu saya pamit." ucap dokter yang di angguki kenzio.

"Terima kasih karna sudah memeriksa istri saya." balas kenzio yang di angguki sang dokter dan berlalu dari sana

Xavier yang mendengar apa yang di ucapkan sang dokter dan kenzio naik pitam.

"Sialan!!." desisnya.

Bugh

Bugh

Tanpa permisi xavier meninju rahang kenzio kuat yang membuat sudut bibirnya berdarah.

"Berani sekali kau mengakui kalau miliku adalah istri mu, sialan!!" marah xavier.

Kenzio tampak tenang dan mengelap ujung bibirnya dengan tangannya sambil terkekeh.

"Lalu? apa kau pikir aku peduli dengan kemarahanmu? cihh kau hanyalah suami yang tak tau kemana saat istrimu dalam masalah." ucap kenzio penuh tantang di setiap kalimatnya.

"Anggap saja bahwa aku sedang latihan menjadi suami dari istrimu." lanjut kenzio yang lagi lagi membuat amarah xavier membeludak.

"Beraninya kau!!" marahnya bersiap meninju kenzio lagi namun sang empu sudah lebih dulu berlalu masuk ke dalam ruang rawat.

"Sialan kau."

Mencoba menahan amarahnya dan menetralkan nafasnya, setelah di rasa sudah tenang ia memutuskan untuk masuk, xavier tak akan sudi membiarkan istrinya dan si dugong itu berduan lebih lama.

Ceklek

Xavier membuka pintu kamar rawat istrinya dan mendapati kenzio yang sedang mengelus tangan mulus istrinya.

Berjalan dengan tergesa gesa pria itu langsung menarik kenzio yang membuatnya terbangun dari duduknya.

"Menjauhlah dari istriku dugong." ujar xavier mandelik tak suka.

Kanzio yang mendengar nama panggilan dari suami calon istrinya itu menggeram kesal.

"Heh monyet dia tuh calon bini gue, jadi suka suka gue lah." ucap santai kanzio membuat xavier ingin menginjak nginjak wajah tamapannya itu.

"Kau pikir aku sudi di poliandri?apalagi dengan spesies dugong seperti kau? tentu saja TIDAK." ujar xavier menekan kata tidak di kalimatnya.

"Kau pikir aku peduli dengan tanggapanmu? tentu saja TIDAK." balas kenzio berani.

"Kau-

"Enggh."

Mendengar lengguhan dari gadis yang tadi sedang tak sadar membuat mereka sontak menghentikan perdebatannya.

VIENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang