Tujuh.

19.1K 1.2K 122
                                    

7.| HARI SIAL DIRA.

Seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya, kini matahari mulai memunculkan sinarnya pertanda siap untuk memulai hari kembali. Membangunkan setiap orang yang masih menggulungkan tubuhnya dengan selimut.

Di awali dengan mandi pagi, kini sang pemeran utama sedang mematut diri pada kaca guna memeriksa penampilannya. Dirasa sudah sesuai, gadis itu lantas berjalan menuju meja makan untuk mengisi energi pagi ini.

Dira tidak mendapati siapapun selain seorang pelayan yang tengah menata makanan. Yah, yang dimaksud tak lain adalah Elvano. Dira belum menjumpainya sejak lelaki itu mengantarnya pulang semalam.

"Elvano udah sarapan, ya?"

Pertanyaan pelan itu ternyata didengar pelayan di depannya yang sedang membersihkan meja.

"Belum, Non. Tapi tadi saya lihat udah pergi," jelas Pelayan itu. Dira mengangguk.

"Oh gitu. Jadi, kenapa banyak makanan Sekarang?" Tanya Dira heran. Pasalnya hanya dia yang belum sarapan. Sedangkan para pelayan ditempatkan di belakang rumah ini, bangunan yang dibuat khusus.

Pelayan itu menunduk. Lantas menghentikan sejenak pekerjaannya agar lebih menghargai majikannya. "Tuan besar Reynand akan berkunjung, Nona."

Hah?

"Saat kami masih di sekolah?" Pelayan itu mengangguk.

Setau Dira, Reynand adalah Mertuanya, dan orang tua Elvano.

Ini aneh. Mengapa pria tua itu singgah saat mereka tidak di rumah? Bukankah jika seseorang berkunjung untuk menjumpai si empunya rumah?

Walaupun masih dilanda kebingungan, Dira akhirnya memilih untuk memulai sarapan dengan udang sebagai lauknya. Entahlah, dia hanya berselera dengan makanan itu. Tidak lama, hanya sekitar 15 menit saja.

Gadis itu kini sedang menunggu supir pribadinya yang sedang mengambil mobil dari garasi. Didepan Dira hanya termenung memikirkan banyak hal. Pertama tentang diary Indira yang berisi tentang seseorang yang sangat dicintainya. Cukup membuat penasaran sebab Indira tidak menuliskan nama orang itu.

Apa itu Elvano?

Tentu tidak.

Sebab diary itu ditulis 2022 dan mereka baru kenal sekitar tahun 2023. Lantas, siapa yang dimaksud Indira?

Lama melamun membuat Dira tidak menyadari mobil yang diambil supir sudah berada di depannya. Lamunan gadis itu terbuyar saat sang supir membunyikan Klakson. Dira buru-buru masuk setelah supir membukakan pintu.

Dua puluh menit habis menuju sekolahnya. Setelah menurunkan Dira di depan gerbang, mobil hitam itu segera melaju memutar arah.

Gadis dengan ransel biru itu mulai masuk bergabung dengan para siswa-siswi lain. Menelusuri tiap koridor agar sampai ke kelasnya. Sangking asiknya mengamati sekitar, Dira jadi tidak fokus pada jalannya. Alhasil dia menabrak seseorang membuat tubuh kecilnya tersungkur menghantam tembok.

Akhh

Ngilu. Gadis itu memejamkan mata meresapi rasa sakit di area pinggangnya. Setelah sadar dari posisinya, Dira segera bangkit mengabaikan seorang lelaki yang menatapnya bersalah.

"Sorry... Gue ga sengaja," ujar lelaki itu pelan.

Dira menatap name tag lelaki itu. Ah ternyata Arshaka sang kembaran. Pantas saja dia terlihat sangat khawatir. Di novel memang diceritakan bahwa Dira mempunyai seorang kembaran yang satu sekolah dengannya.

Anindira's New WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang