Prohibition

100 19 0
                                    

"Rini! Tolong bantu aku!"

Nging!

Nging!

TIT!

TIT!

Patient monitor berbunyi, detak jantung Rini dikatakan tidak stabil.

Lucas berdiri mengecek kondisi Rini, sekarang.

Brak!

Nathan membuka pintu panik, diikuti Gibran dan Gio yang ikut datang.

"Lucas apa yang terjadi!!" Tanya Nathan sungguh panik.

"Aku tidak tau apa yang terjadi, tapi suhu tubuh Rini naik! Dan, detak jantungnya tidak normal" Ujar Lucas mulai memasangkan beberapa alat.

"Oh tidak" Mereka bertiga masuk ikut membantu.

"Tolong ambilkan cairan biru itu!" Suruh Lucas pada Gio.

"Baiklah" Gio berlari cepat meraih cairan yang di minta Lucas.

"Gibran! Cek infus Rini agar melambat" Suruh Lucas hendak menyuntikan ujung jarumnya ke cairan berwarna biru.

Gibran melambatkan tetesan cairan infus, Lucas segera menyuntikan cairan itu cepat.

TIT!

TIT!

Lucas selesai menyuntikan cairan itu, ke tubuh Rini.

Tit...

Tit...

Tit----

🍀***🍀

"Huh!" Aku terbangun saat mendapati napas yang begitu sesak.

Pandanganku buram, dengan tubuhku yang sudah terasa basah.

Ku fokuskan pandangan, saat menyadari kalau tubuhku sedang duduk diatas tumpukan mayat.

"Dimana ini?" Aku refleks menoleh ke depan.

Deg!

Deg!

Jantungku berdetak kencang melihat di sekelilingku hanya ada mayat dan tangan-tangan zombie.

"Gio!! Lucas!!---" Aku berdiri memanggil nama yang lain.
"Nathan! Gibran! Lion!?"

Sama sekali tidak ada sahutan, kakiku melangkah menginjak mayat yang sekarang tentu saja sudah membusuk.

"Dimana kalian!!!" Teriak ku menggema.

GRRR!

Suara erangan terdengar membalas teriakanku.

GRA!

Suara itu berasal dari mayat-mayat yang sedang ku injak.

Suara itu berasal dari mayat-mayat yang sedang ku injak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kau harus mati!

Kau harus mati!

Kau membunuh kami!

KOTA ZOMBIE 2 (Ambang Kematian) ✅ [Revisi]Where stories live. Discover now