Ready?

109 17 1
                                    

Sesuai dengan janji kemarin, Denis datang keruangan Alma namun dengan suasana yang sangat canggung dan terasa aneh.

Seolah sangat berbeda jika mereka harus pergi di tengah kekacauan atas kematian Ria.

Semua bahkan seluruh ilmuwan kini menatap mereka dengan tatapan sinis, Alma jadi merasa tidak enak pada Denis karena harus kena dampaknya juga.

🍀
.
.
.
🍀

"Kau mau membawaku kemana?" Tukas Alma memecah keheningan.

Denis berbalik menatap Alma lekat.
"Berikan tanganmu" Denis mengulurkan tangannya.

Alma menerima uluran tangan tersebut, mereka berdua berjalan menyusuri pantai dengan suasana pagi yang sudah menemani.

Mereka berjalan masuk kedalam hutan, dengan rumput yang sudah dibersihkan.

"Apa kau menyiapkan ini?" Tanya Alma.

"Ya" Jawab Denis datar.

Denis tetiba menghentikan langkahnya, Alma mengintip ketika hanya berjarak beberapa menit saja mereka sudah sampai ke pemandangan pantai yang lebih indah dibandingkan lab Miko.

"Woah" Kagum Alma merasakan seluruh bebannya mulai terbagi dengan Alam.

"Kau suka?" Denis menatap Alma dalam.

"Ya" Angguk Alma.

Alma berjalan lebih dulu mengambil sebuah kerang yang terdampar di pinggir pantai.

Alma membuka kerang itu langsung menemukan sebuah mutiara didalamnya.

"Indah... Aku belum pernah memegang mutiara secara langsung" Kata Alma menunjukkannya pada Denis.

Untuk pertama kalinya, Alma melihat Denis tersenyum. Tangan Denis memegang tangan Alma.

"Kau bisa menyimpannya, anggaplah ini kenangan dariku"

Tatapan mereka bertemu, ketika dengan perlahan Denis mulai membuka masker Alma.

"Aku mencintaimu---" Ungkap Denis sembari mendekatkan wajahnya.
"Alma"

"A--apa ini! Apa dia mau menciumku? Bagaimana ini... Rakha saja tidak pernah mencium bibirku" Batin Alma merasa gundah.

Tapi mata Alma segera teralih saat dia melihat luka tusukan pulpen di bahu Denis.

"Denis! Apa ini!" Celetuk Alma membuat Denis tidak jadi menciumnya.

Denis terdiam, Alma segera sadar sesuatu.

"Tunggu! Jangan bilang yang menyerang ku di lift waktu itu... adalah Denis?" Mata Alma melebar, segera melangkah mundur memberi jarak yang cukup jauh.

"Ka-- kau yang waktu itu menyerangku" Gagapnya menatap Denis tidak percaya.

"Maafkan aku Alma" Denis hendak mendekat.

"Jangan mendekat" Alma menghalangi Denis agar tidak mendekat.

"Kumohon" Mohon Denis ingin menjelaskan.

Melihat tatapan memohonnya, membuat Alma langsung terdiam.

"Tolong dengarkan aku, aku akan jelaskan semuanya..."

🍀(Flashback)🍀

Waktu itu saat hari senin, setelah les berakhir Denis mengejar Alma karena ingin menanyakan kenapa hari itu bisa telat, padahal Alma bisa langsung pergi tanpa harus mengurus pekerjaan lain.

Tapi Denis terpaksa harus berhenti mengejar Alma karena dia tiba-tiba mendapatkan telepon dari Vivian.

"Halo"

KOTA ZOMBIE 2 (Ambang Kematian) ✅ [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang