Forever

104 17 8
                                    

Kini seluruh warga lab menyambut pernikahanku dan Nathan dengan bahagia.

Walau tidak terlalu meriah, aku senang saat melihat senyuman tulus orang-orang kini terpancar.

Ku tatap pantulan diriku di depan cermin.
"Kau tunggu disini sebentar ya..." Wanita yang meriasku berpamitan dengan senyuman hangat.

Ku anggukan kepala pelan, dia segera berjalan pergi meninggalkanku.

Cklek!

Pintu kembali terbuka menampilkan Gio yang datang dengan pakaian yang sangat rapi, aku berbalik langsung merentangkan tangan.

Gio berlari langsung menerjang memeluk tubuhku.

"Kakak tampak lebih cantik hari ini" Puji Gio tersenyum lebar.

Ku lepas pelukannya perlahan.
"Dan, kau terlihat seperti ksatria perang Gio" Ku colek hidung Gio pelan.

"Hehe... Kakak bahagia ya~ bersama dengan Nathan"

"Tentu Gio" Ku lontarkan senyuman lebar untuknya.

Cklek

Pintu terbuka kembali, menampilkan Gibran dan Rakha yang datang menjemput.

"Wah Rini, apa aku sedang lihat bidadari" Gombal Rakha mendekat dengan kekehan.

Aku tersenyum malu, aku beralih menatap kearah Gibran.

Dia mendekat dengan mata berair, lalu mengulurkan tangannya.
"Ayo, akan ku antarkan kau bertemu dengannya"

Aku tersenyum tipis, menerima uluran tangan Gibran. Aku berjalan ke sebuah pintu besar menghela napas sejenak terasa kaku.

"Jangan gugup Rini" Semangat Rakha yang kini mendampingi di belakang bersama Gio.

Drrk!

Pintu terbuka, saat itulah semua orang kini tertuju padaku. Dari sini aku bisa melihat Nathan yang sedang tersenyum kearahku.

"Mempelaimu datang" Lucas menepuk bahu Nathan lalu pergi.

Kakiku melangkah, menyusuri jalan yang sudah dihiasi deretan bunga yang indah.

Sampai berhadapan dengan Nathan, Gibran langsung memberikan tanganku padanya.

"Ku berikan Rini padamu Nathan, jaga dia. Karena, Rini mencintaimu lebih dari aku mencintainya"

"Aku akan menjaganya sampai aku mati Gibran" Nathan berjanji pada Gibran.

Gibran tersenyum kearahku, lalu berjalan duduk di salah satu kursi bersama yang lain.

Nathan menggenggam erat tanganku, jantungku berdegup kencang sekarang.

Ini layaknya mimpi bagiku...

"Cepat video" Perintah Gibran pada Rakha.

Rakha mengambil ponselnya merekam acara sekarang, untuk di tunjukkan pada Alma nanti.

"Mulailah" Perintah Habil pada pendeta.

"Untuk Nathan Adrian mulai janji sucinya lebih dulu" Perintah sang pendeta.

"Di hadapan Tuhan, imam, para saksi, dan hadirin, saya Nathan Adrian menyatakan dengan tulis ikhlas bahwa Arinia Taran yang hadir disini, mulai sekarang menjadi istri saya. Saya berjanji setia kepadanya dalam untung dan malang, dan saya mau mencintai dan menghormatinya seumur hidup. Demikianlah janji saya demi Allah dan injil suci ini" Nathan mengikat janji.

"Sekarang di persilahkan untuk Arinia Taran" Perintah sang Pendeta padaku.

Aku berkedip cepat, terlalu gugup.
Tapi Nathan memberikan lontaran senyuman membuat rasa gugupku perlahan mulai memudar.

KOTA ZOMBIE 2 (Ambang Kematian) ✅ [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang