five⁵

16.3K 976 11
                                    

Makasih banget ya sama akun² yang udah kasih kata² semangat di cerita author.

Komentarnya sederhana tapi komentar yang kayak gitu yang ngebuat author tambah semangat untuk ngelanjutin ceritanya.

Happy reading

********

Setelah kepergian siswa tadi dan teman² zyan segera memapah pemuda tadi ke uks.

Sepanjang perjalanan banyak siswa siswi melihat ke arah zyan dan pemuda tadi serta terdengar bisik² yang di lontarkan ke pada mereka.

Zyan serta pemuda itu tidak menghiraukannya,zyan masih tetap memapah pemuda itu ke uks.

Setelah sampai di UKS zyan segera membaringkan tubuh lemas pemuda itu.

"Lu duduk diam di sini biar gua cariin kotak P3k sebentar."

"Hum."

Setelah mendapatkan kotak itu zyan segera berjalan ke arah pemuda itu dan langsung mengobati luka yang di dapatkan pemuda itu.

"Ohh ya kita belum kenalan ya sebelumnya..oke perkenalkan nama gua zyan"

"Hmm aku tau kok,perkenalkan juga nama aku Ega anugerah Valentino kamu bisa panggil aku ega."

"Okeh btw tadi kok bisa orang yang lu sebut Abang tadi mukul lu dan kok bisa lu di tuduh ngebully elena yang kayaknya adek dia juga.

"Maaf itu masalah pribadi ku jadi aku belum bisa cerita ke kamu."

"Ouh gak papa kok and juga itu salah gua yang kepo sama urusan orang ya kn."

Untuk beberapa saat ruangan itu sunyi sampai tiba² ponsel milik zyan berbunyi.

Drett..

Drett..

Drett...

Zyan serta Ega segera mengalihkan perhatian mereka ke arah saku zyan ,zyan yang merasa ada telepon masuk segara pamit ke Ega untuk mengangkat telepon itu.

"Umm ga gua mau keluar sebentar."

"Ouh oke"

Zyan pun keluar dari sana dan melihat nama daddynya tertera di ponselnya.

"Halo dad?kenapa Daddy menelfon ku?."

"Nanti malam keluarga besar akan berkumpul di rumah jadi nanti kamu Daddy jemput."

"Hmm"
Setelah mengatakan itu zyan langsung mamatikan telefonnya dan kembali ke dalam UKS.

Setibanya di sana ia sudah melihat Ega tertidur pulas dan ia memutuskan untuk membolos ke rooftop.

Setalah sampai di roftof zyan mencoba mencari tempat ternyaman menurutnya di sana,dan atensi zyan jatuh pada sofa yang berada di pojok dinding.

Zyan segara berjalan menuju sofa itu dan langsung membaringkan tubuhnya di sana sambil memejamkan matanya untuk istirahat sebentar.

"I want to have you baby"

******


Zyan kini berada berada di depan gerbang sekolah menunggu jemputan dari daddynya.

Tin
Tin

Bunyi klakson menyadarkan ia dari lamunannya dan segera mengalihkan atensinya ke arah mobil yang ada di depannya.

Terlihat wajah daddynya sedang menatapnya.

"Masuk"

Tanpa berbasi-basi zyan langsung masuk ke dalam mobil dan segera mobil itu melaju pergi dari area sekolah.

Disaat di mobil zyan masih diam melamun menatap luar jendela,zyan bingung di karenakan dari tadi ia tidak dapat memanggil sistem untuk mencari informasi lebih lanjut tentang sekolahnya.

Abraham yang melihat putranya diam seperti itu pun mulai mengajaknya berbicara.

"Ada apa dengan mu baby?"

"Tidak ada apa² dad aku hanya kelelahan dari sekolah tadi."

"Tidak ada yang mengganggu mu di sekolahkan?"

" untuk kali ini tidak ada"

"Hm baiklah."

"Ah apakah kau tidak ingin membeli sesuatu sebelum sampai mansion?"

"Humm apakah boleh dad?"tanya zyan dengan mata binarnya.

"Tentu saja"

"Okey! Aku ingin membeli donat dad"gumamnya riang.

"Oke kita akan membeli donat."

"Yey!! terimakasih Daddy!."

"Ya baby."

Setelahnya mereka berhenti di toko donat untuk memenuhi keinginan zyan lalu mereka lanjut pergi jalan ke mansion.

Setelah sampai di mansion zyan segera berjalan ke arah kamar untuk berganti baju dan langsung berlari menuju ruang tamu untuk memakan donat yang ia beli tadi sambil menonton anime favoritnya.

Di saat sedang fokus dengan makanannya zyan sampai tidak sadar bahwa ada tangan besar yang sedang memeluk pinggang rampingnya.

"Hi baby how are you, do you miss me hm.."



********

Cerita author ngebosenin ya alurnya tolong tanggapannya dong biar author bisa koreksi cerita author lagi.

Okee segini dulu ya see youu next time gayss.

Sabtu/2/2024
595 kata

i'm the antagonis [transmigrasi] REVISIWhere stories live. Discover now