bab 1 murid baru

17 6 0
                                    

Diary Lea

“Hai namaku Leandra Geovani biasa di panggil Lea. Ini halaman pertama buku diary ku disini aku izin mengenalkan seseorang dulu ya? Dia itu bisa disebut sumber kebahagiaan aku, mood aku di sepanjang hari karna tingkah lucu nya. Sebut saja dengan Husni, nama yang jelek kan? Hahaha...”

“Kenapa aku bilang dia sumber bahagia aku?? Karna dia selalu buat aku tersenyum saat di sampingnya. Dia bisa membuatku hidup jauh lebih berwarna daripada biasanya. Untuk aku yang susah bergaul dengan teman, dia selalu mengajakku untuk menjabat tangan seseorang.”

“Dia orang yang periang, penuh canda tawa, suka bercerita. Itu yang membuat aku betah bersama dia. Banyak cerita yang ia ceritakan padaku. Entah cerita senang atau sedih, semuanya ia ceritakan padaku.”

“Kalau di tanya aku dekat sama dia dari kapan, aku akan jawab ‘sangat lamaaaa’ bahkan aku ingin kita hidup bersama selama-lamanya. Kita bisa kan? Ngga. Semuanya scenario tentang hidup aku dan dia yang aku buat jauh-jauh hari telah hancur karna suatu masalah yang membuat kita asing sekarang.”

“Disini Leandra, Lea yang masih mengharapkan kita bisa bersama.”

01 Februari 2022

“Woi Husni kok lu balik duluan tadi? Kagak nongki dulu??” teriak Alvin pria berbadan bulat dengan kacamata hitam tipis yang selalu ia pakai sejak ia duduk di bangku sekolah dasar. Dia adalah teman dekat Husni sejak sekolah menengah pertama.

“Ada misi” jawab Husni singkat sambil fokus membaca novel. Husni memang gemar membaca novel, itu salah satu hobi yang digemari nya. “Halahh sok-sokan misi, bilang kek mau buru-buru balik cuman buat baca novel.” Sahut salah satu teman dekat Husni, sebut saja dengan Farhan. Dia juga teman baru Husni saat memasuki SMA. “Gabut banget elahh, mending mabar aja skuyyy!” ajak Alvin yang sudah mengeluarkan ponselnya siap-siap untuk memainkan game Mobile Legend. “Gass gue ikut join, lo ikut gak Hus?” tawar Farhan pada Husni. Tak bergeming dari tempatnya, ia masih dalam kesenangannya sendiri. Sementara itu Farhan dan Alvin langsung masuk ke dalam permainan.

Sebenarnya Husni tidak menikmati novel yang sedang ia baca. Pikirannya jauh berkelana mengingat gadis dengan rambut berkepang dua yang baru saja ia temui tampak familiar di benaknya. Namun sekuat tenaga Husni mengingat ia tidak bisa mengingat siapa gadis itu.

“Lo siapa sebenarnya?” hati Husni bertanya-tanya ingin tahu.

•••
SMA Arwana kali ini didatangi oleh siswi baru yang cantik nan manis jika tersenyum. Gadis itu kini sedang menuju kelas yang akan ia tempati sebagai kelasnya. Saat melewati lorong kelas, banyak murid-murid yang menatap nya penuh tanda tanya.

“GUYS!!!? KITA KEDATANGAN MURID BARU!!!” seru Alvin heboh saat melihat murid baru itu melewati lorong kelas nya. “Cewe apa cowo Vin?” celetuk Rasya ketua murid kelas Husni. “Cewe cuyy cantik anak nya, tapi...” Alvin sedikit menggantungkan kalimatnya membuat seisi kelas termasuk Husni kepo.

“Tapi apa ya njir kebiasaan gantung terus kayak hubungan gue sama dia” ucap Farhan dengan mimik wajah miris yang membuat seisi kelas ricuh menertawakan nasib Farhan di sana. “Hahaha suruh siapa HTS!” ejek Alvin yang mendapat lemparan tutup spidol dari Farhan tepat di kepalanya.

“Hari ini gue belum ninju orang, kayaknya lo orang pertama deh yang jadi santapan gue!” seru Robbi siswa berandal dikelas Husni. Memang setiap kelas pasti punya beragam sikap siswa yang unik-unik. Ada yang rajin seperti Husni, ada yang receh seperti Alvin, ada juga yang nakal seperti Robbi. Kelas Husni selalu ramai dan update berita tentang sekolah. Makanya ada siswi baru saja, seisi kelas Husni sudah mengetahuinya lebih dahulu.

“Tapi muka nya jutek njir!” lanjut ucapan Alvian yang sempat terpotong tadi. “Lah lu bilang cantik, tapi sekarang kenapa lu bilang jutek?? Aneh!” ucap Rasya yang sudah malas dengan sikap aneh Alvin. “Eh serius! Muka dia emang cantik, tapi sayangnya jutek! Kayak gada senyum senyum nya sedikit.”

“Eh gentong! Lo baru ketemu sekali aja udah nyimpulin begitu. Kalo misal dia suka senyum terus baik gimana??? Gue sih masuk sumur aja deh malu soalnya.” Ucap Farhan sambil menjitak kepala Alvin.

Husni sendiri yang tidak tertarik dengan obrolan teman sekelasnya yang masih saja dengan topik murid baru kini bangkit dari duduknya. “Eh tiang lo mau kemana?” tanya Alvin yang berada di belakangnya. “Biasa, disini berisik.” Ucap singkat Husni sambil pergi membawa novel.

Husni melangkah keluar kelas. Ia akan mencari tempat paling ternyaman disekolah, sebut saja dengan base camp Husni. Pintu roftoop dibuka menampilkan gadis jangkung dengan kepang dua dirambutnya sedang berdiri di sana menatap langit. Husni sendiri bingung, biasanya tidak ada orang yang kesini, namun tumben sekali ada seorang gadis yang asik dengan dunianya sendiri. Terlebih lagi Husni merasa sangat asing dengan gadis tersebut.

Husni mengurungkan niatnya untuk bersantai di sana. Ia tidak ingin mengganggu gadis itu. Di tutup kembali pintu roftoop oleh Husni. Namun saat Husni menutup pintunya, gadis itu membalikkan tubuhnya menatap seorang pria yang menghilang dari sebalik pintu itu.

“Husni? Apa itu kamu?

•••

LeandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang