bab 7 pasangan (?)

4 4 0
                                    

Malam ini Lea ingin tidur cepat karna merasa sangat lelah. Saat ia mulai memejamkan mata tiba-tiba dentingan notifikasi berbunyi dari ponsel Lea. Dentingan pertama Lea mengabaikannya, tapi untuk dentingan kedua Lea penasaran siapa yang mengirimi pesan malam-malam.

083xxxxxxx :
hai, gue husni
gimana, lo udah mendingan?

“Husni? Husni Pratama?? Dapet nomer gue dari siapa?” batin Lea bertanya-tanya.

Lea :
husni pratama?

Lea membalas pesan tersebut. Yang tadinya Lea sudah mengantuk, kini matanya kembali terbuka sempurna. Lea menunggu balasan dari orang yang mengirim pesan sambil kembali membaca novel. Seharusnya Lea sekarang sudah tidur agar besok bisa kembali ke sekolah, namun Lea masih penasaran dengan pengirim pesan tersebut.
Dentingan ponsel Lea berbunyi dengan sigap Lea membukanya. Namun naas orang yang ditunggu tidak kunjung datang, melainkan orang lain yang mengirim pesan.
Shela :
Eh Le, kayaknya lo ketinggalan info deh soalnya lo masuknya telat. Btw minggu depan sekolah kita aniv, kita semua disuruh berpasangan. Gue belum dapet nih ( lo buruan cari ya!

Lea :
astaga suruh cari pasangan? gue murid baru kaga kenal siapa-siapa woy
eh udah jangan dibales gue mau tidur, kita lanjut disekolah aja bye!

Lea sudah tidak mood duluan iya kali ini serius tidak menunggu siapa-siapa. Ia ingin tidur sekarang juga.

•••

Baru saja Lea duduk di tempatnya kini Shela langsung menanyai pasangan untung acara aniv sekolah. Lea sendiri tidak terpikirkan dengan siapa-siapanya. Dengan Husni tidak mungkin, dengan orang lain Lea tak kenal siapa-siapa.

“Jangan mikirin gue, pikirin lo sendiri mau sama siapa.” Ucap Lea memperingati. “Gue mau sama Vino, tapi dia mau ngga ya?” Shela masih ragu, pasalnya mereka tidak dekat hanya sekedar kenal saja. “Coba gih tanya dulu, sapa tahu dia belum dapet pasangan.” “Gue malu...” cicit Shela pelan, Lea tertawa “Bisa-bisa nya lo gini doang malu! Kemarin berantem kaga malu haha” “Itu mah beda cerita yeuu”

“Coba deh lo ngomong, gue temenin nih” ajak Lea “Tapi gue malu... gue malu bangettt” Lea menarik Shela sekarang “Udah tenang aja gue yang ngomong deh!”

Saat mencari Alvino, Lea bertemu dengan Husni sebentar. Pria itu menatap sebentar lalu langsung fokus lagi pada makanan yang sedang ia santap. Memang aneh! Lea dan Shela sudah mencari ke kantin dan dikelasnya namun tidak menunjukkan batang hidung Alvino. Shela teringat dengan satu tempat yang sering Alvino kunjungi, ruang belajar peserta olimpiade. Itu memang privat, jarang ada yang memasuki ruangan itu. Hanya Alvino, Velisa dan Husni yang sering kesini.

Lea mengintip dari jendela ternyata benar Alvino sedang disana. Tanpa ba-bi-bu Lea langsung mengetuk pintunya membuat Shela panik, takut jika yang didalam nya mendengar. Ia ingin menggeret Lea pergi namun tidak bisa karna Lea menahannya.

“Lo kenapa sih?? Mumpung udah ada orangnya juga!”  sewot Lea. “Ya gak gini juga anjir gue malu!” balas Shela dengan raut wajah panik. Saat mereka berdua cek-cok didepan pintu, ternyata pintu itu terbuka sekarang menampilkan pria berbadan tinggi.

Shela kaget ternyata Alvino sudah berada pas di belakang Lea. Shela mengode Lea untuk berbalik badan. Yang punya tubuh itu pun menurut membalikkan badan. Saat Lea membalikkan badan ia kaget karna di belakangnya sudah berdiri Alvino. Ia menatap wajah Alvino dari dekat, dan berakhir mereka eye contact beberapa detik. Bisa dibilang cukup tampan!

“Ada apa?” tanya Alvino membuyarkan lamunan Lea dan Shela. “Em..ini.. gue...” tiba-tiba Lea mendadak kikuk. “Kenapa?” tanyanya sekali lagi. “Shela mau lo jadi pasangannya.” Ucap Lea tanpa pikir panjang. “Maksudnya?” memang disini Alvino tak mengerti dengan ucapan Lea yang sedikit ambigu.

Shela langsung mencubit lengan Lea agar menjelaskan ulang. “Eh maksud gue, Shela minta lo buat jadi pasangannya pas acara aniv sekolah. Lo mau? Shela gak maksa kok, dia cuman bingung aja mau sama siapa, terus tiba-tiba kepikiran sama lo.” Jelas Lea menjelaskan ulang.
“Boleh aja, kebetulan gue belum dapet.” Ucap Alvino tanpa pikir panjang mengiyakan tawarannya. Shela langsung membeku di tempat. Kaget dengan jawaban Alvino. Tidak ekspect kalau Alvino mau dengannya. Ia harus berterima kasih sekarang pada Lea. Jika tidak dengan Lea, Shela tidak akan tau pasangannya siapa.

“Lo sendiri udah dapet pasangannya Le?” tanya Alvino pada Lea. Di satu sisi ada Lea yang bingung mengapa Lea dikenal dengan Alvino? Terus juga mereka kenapa berbicara sesantai ini? Apakah mereka sudah saling kenal?.

“Gue belum dapet. Gampang dehh cari pasangan mah siapa aja” ucap Lea dengan santai nya. “Yakin banget lo ngomong begitu, berasa nanti ada yang dateng sendiri” Lea hanya terkekeh, ia langsung menatap Shela yang sedari tadi diam menatap dirinya dengan Alvino berbincang.

“Eh Shel, boleh tuh sama Vino nya. Udah ya gue tinggal dulu, kalian obrolin buat kedepannya” tanpa persetujuan dari Shela, Lea langsung meninggalkan nya. Alhasil disana tersisa Alvino dan Shela

Saat jalan menuju ke kelas tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangannya. Reflek Lea ingin memukul orang itu, namun tangannya langsung tertahan saat tahu Husni yang mencekalnya.

“Lo sama gue.” Ucap Husni tiba-tiba. Lea tak mengerti apa maksud Husni. “Apanya?” tanya Lea supaya lebih jelas. “Pasangannya.”

Damn! Sejak kapan Husni tau jika dirinya sedang mencari pasangan? Apakah sedari tadi dia menguntit Lea?

•••

LeandraWhere stories live. Discover now