bab 15 Husni dan lea

6 5 0
                                    

Jika Alvin dan Shela tak datang pada acara aniv sekolah, Lea dan Husni kini sudah rapih dengan pakaian yang menarik perhatian sedari tadi. Banyak pasang mata yang menyoroti Lea dan Husni ketika berjalan di antara lautan siswa SMA ARWANA.

Husni kini memandangi wajah Lea dari samping. Gadis itu mengetahuinya dan sedikit salah tingkah di tatap Husni seperti itu. “Biasa aja kali ngeliatnya. Orang orang udah liatin aku sejalan-jalan masa kamu juga begitu!”

“Kenapa emang nya? Ga boleh?” tanya Alvin usil. ‘Ya... a-aku malu aja sih.” Ucap Lea kikuk dibuatnya. “Kamu cantik malam ini.” Satu kalimat terlontar dari bibir Husni membuat pipi Lea memanas. “Oh jadi selain malam ini aku jelek gitu?” ucap Shela mengalihkan arah pembicaraan. “Malam ini lebih cantik daripada biasanya.” Ralat Husni.

“Ah udah deh ngegombal mulu! Yuk buru ke belakang panggung kita sebentar lagi pentas.” Gandeng Lea pada tangan Husni. Saat menggenggan tangan Husni, Lea merasakan hangat sekali. Lea berhenti dan meletakkan tangannya pada dahi Husni. Rasa panas yang menjalar kulit tangan Lea saat menyentuh dahi Husni.

“Kamu sakit Hus?” tanya Lea dengan raut wajah khawatir. Husni tersenyum hangat menatap mata Lea. “Aku ga sakit, buktinya aku disini masih bisa nemenin kamu.” Ucap Husni memenangkan, namun Lea tak percaya dengan ucapannya. “Tapi badan kamu panas banget Hus!”

“Udah biasa Le, udah ah ayo naik ke panggung nama kita udah di sebutin.” Ajak Husni, namun Lea masih tetap bergeming di tempat. “Kamu sakit.” “Ayo kita nyanyi sekali lagi Le.”

‘Sekali lagi? Maksud kamu apa Hus?’

Husni mengabaikan Lea yang masih tetap berdiri disana. Husni memasuki area panggung duluan, lalu tak lama kemudian Lea hadir di sampingnya. Husni tersenyum lega melihat Lea yang mau bernyanyi dengannya sekarang.

Mereka berdua di atas sana menyalurkan bakat mereka, semua orang sangat menghayati lagu yang di bawakan Husni dan Lea. Terlebih lagi lagu tersebut seperti Husni sedang mengode Lea dengan menggunakan lagu itu. Ya, mereka berdua membawakan lagu yang berjudul, “Lebih Indah” yang di nyanyikan oleh Adera.

“Ku berjanji tuk menutup pintu hatiku
Entah untuk siapa pun  itu...
Dan kau hadir merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Dan membuatku utuh tuk menjalani hidup
Berdua denganmu selama-lamanya
Kaulah yang terbaik untukku”

Saat Husni menyanyikan lagu itu Husni menatap hangat gadis di sampingnya ini. Semua orang bersorak melihat Husni yang seperti itu. Yang orang lain tahu Husni adalah seorang yang cuek, pendiam tidak menghiraukan orang-orang. Namun kali ini Husni menunjukkan dirinya yang sebenarnya.

Lagu itu pun selesai, semua orang bertepuk tangan meriah. Ada yang bersorak meminta Husni dan Lea untuk nyanyi lagi. Husni dan Lea kini keluar panggung disambut oleh Farhan dan teman-teman Husni yang lainnya, kecuali Alvin yang benar-benar tak datang pada acara malam ini.

“Gila bau-bau pasangan baru nih!” seru Farhan mencomblangi Husni. “Traktir dong pajak jadiannya mana??” seru Robbi mulai memalaki Husni. “Jadian? Apaan gue sama Husni kaga jadian.” Dari logat bicaranya Lea seperti mengode Husni, namun pria di sampingnya ini lagi-lagi tersenyum. Entah sudah berapa kali dalam sehari ini Husni memamerkan senyumnya, tidak seperti biasanya. Husni kini menggandeng tangan Lea secara tiba-tiba membuat gadis itu menatap bingung pada Husni. “Ikut aku dulu sebentar.”

Pria dengan jas hitam lengkap dengan dasi hitam membuat wajah Husni terlihat tegas manis kini tengah duduk di kursi taman sekolah dengan seorang gadis dengan dress  berwarna coksu selutut.

“Kenapa kesini Hus? Kan acaranya disana?” tanya Lea heran. “Kita habisin waktu disini, atau kamu ngga mau Le?” kini Husni balik bertanya pada gadis itu. “Oh.. aku boleh aja sih. Tapi kamu kenapa tiba-tiba mau disini?”

LeandraWhere stories live. Discover now