Episode 02

65 52 25
                                    

Jangan lupa vote, follow, kritik dan sarannya✨
Kalau ada yang typo, bantu author untuk memperbaiki ya! Dengan cara komentar pada bagian yang typo.

●○●○●○

Setelah pulang sekolah, Nara bersantai di dalam kamarnya sembari sibuk menggeser layar handphonenya. Kemudian, dia beralih membuka aplikasi hijau untuk mengecek apakah ada chat masuk atau tidak, terutama dari sahabatnya. Karena dia sudah merasa kangen pada sahabat satu-satunya itu. Dan benar saja, ada chat masuk dari nomor kontak yang di sematkannya.

Dhararari:
Gue udah pulang tadi siang, dan sekarang gue ada dirumah. Lo cepetan kesini! Gue beliin banyak oleh-oleh buat lo.

Setelah membaca chat dari Dhara langsung bangun dari rebahan ternikmat-nya. Dengan secepat kilat juga Nara langsung mengganti baju-nya dan segera pergi kerumah Dhara. Lima menit berjalan, akhirnya Nara sampai di depan gerbang rumah Dhara.

"Woy Dhara! Cepet bukain gerbangnya dan cepat serahin oleh-oleh gue!" teriak Nara dari luar gerbang.

"Lo lama-lama makin gak ada akhlak ya, udah seminggu lebih gak ketemu gue bukannya temu kangen malah teriak-teriak kayak rentenir lagi nagih hutang," sinis Dhara kesal terhadap sahabat no have akhlaknya itu, setelah dia membuka gerbang.

Tanpa memperdulikan kekesalan Dhara, Nara langsung nyelonong masuk ke dalam rumah Dhara, sebelum dipersilahkan oleh tuan rumah.

Rumah Dhara terdiri dari dua lantai dan di dominasi warna coklat terang. Di ruang tamu, terdapat jam antik dan sebuah almari kaca yang di dalamnya terdapat banyak boneka juga beberapa koleksi robot.

"Mamah gue belum pulang, jadi gue sendirian di rumah," celetuk Dhara.

"Jadi, tujuan lo nyuruh gue kesini selain ngasih gue oleh-oleh, lo juga minta gue buat nemenin lo di rumah ini gitu?" tebak Nara tepat sasaran.

"Nah, gitu dong. Jadi sahabat itu peka dikit kayak sekarang ini," puji Dhara. Lalu dia menggiring Nara menuju kamarnya yang berada di lantai atas.

Setelah mereka masuk kamar Dhara, mereka langsung di sambut oleh wangi lavender dan juga dinding berwarna biru laut khas selera Dhara.

Di kamar itu terdapat satu figura besar yang berada di pojok kamar yang berisi foto-foto palaroid kenangan Dhara dan Nara dari mereka kecil hingga terakhir liburan mereka di pantai tiga minggu yang lalu.

"Kamar lo berubah ya?" tanya Nara, karena dia merasa sedikit asing dengan kamar Dhara.

"Gak banyak sih, cuma ganti cat dinding sama gue tambahin lampu neon doang," jelas Dhara membernarkan. Karena setahu Nara, dinding kamar Dhara itu perpaduan warna Abu-abu dan hijau tua.

"Padahal baru seminggu gak kesini, udah makin kece aja kamar lo." Jujur, Nara lebih suka kamar Dhara yang sekarang, karena biru juga termasuk warna kesukaan Nara.

"Jadi, karena lo udah tau gue dirumah sendirian, gue mau nanti malam lo tidur di sini temenin gue, okey?" pinta Dhara dengan penuh harap.

"Kalau itu mah, tanpa lo tawarin gue juga bakal temenin lo. Tapi, nanti temenin gue dulu buat minta izin ke bunda sekalian ngambil handphone ya!" tawar Nara.

"Siap nyonya besar." Refleks Dhara berdiri dan memberi hormat layaknya seorang prajurit.

"Sekalian ngambil peralatan sekolah lo juga," lanjut Dhara.

Setelah itu pun mereka berdua menghabiskan waktu bersama dengan menonton Drama Korea dan bercerita hari-hari mereka ketika liburan kemaren.

ʕ •ᴥ•ʔ

Detik dan DetaknyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang