Bab 38

49.2K 3.9K 126
                                    

Double up,
.
.
.
.
.

Lion ingin tertawa mendengar ucapan Lunaria yang mengatakan jika perempuan itu nantinya akan bisa membedakannya. Sampai sekarang, perempuan itu bahkan tidak tau jika dia adalah Lion.

Lion termenung memikirkannya. Perasaanya tidak enak sedari kemarin. Entah mamanya yang bodoh karena tidak bisa membedakannya atau karena dia yang alih meniru Chaselion.

Padahal perbedaan mereka sudah terlihat jelas. Jika itu Chaselion bodoh. Anak itu pasti akan terdiam menahan tangis alih-alih mencari cara mendekati mamanya lagi. Anak bodoh itu pasti akan melupakan kenangan sakitnya dan meninggalkannya pada Lion untuk diingat selamanya.

Guru les Chaselion menegur anak itu yang diam saja dari tadi.

Lion meminta maaf dan kembali mendengarkan arahan guru les tersebut. Ketika sudah selesai les, Lion mencari keberadaan mamanya.

"Pergi kemana lagi sih mama," dumel Lion.

Anak itu lelah jika harus mencari Luna mengelilingi mansion ini. Tapi, Lion tidak akan menyerah segampang itu. Agar mamanya tidak meninggalkannya dia harus selalu menempeli mamanya. Lion yakin sekarang jika kelemahan mamanya adalah sikap polosnya yang imut. Meski Lion jijik melakukannya, tapi demi mamanya agar tidak pergi dia meninggalkannya, dia akan melakukannya.

Dan kebetulan juga, si monster Cavero tidak ada dirumah. Lion tidak tau sedang sibuk apa monster itu. Tapi melihat mamanya yang bahkan tidak peduli keberadaan laki-laki itu, Lion senang.

Awas saja jika Cavero berani merundung nya. Dia akan membalasnya sepuluh kali lipat. Bagaimanapun dia bukanlah Chaselion yang lemah tak berdaya itu.

"Ivander Hatel. Aku ingin bertemu dengannya."

Langkah Lion berhenti ketika mendengar suara mamanya.

Padahal dia sudah berjanji tidak akan menguping. Tapi, mau bagaimana lagi, topik yang dibahas adalah Ivander Hatel. Musuhnya. Orang yang merebut segalanya darinya dan anak kesayangan papanya. Lion sangat membenci orang itu.

"Nyonya saya kira-"

"Aku tidak meminta persetujuan mu. Aku memberitahumu. Aku penasaran anak Cavero dengan Asael."

Lion terkejut mendengarnya. Anak Cavero dan Asael? Itu artinya, Ivander adalah saudara Cendric dan Chaselion?

"Apa? Asael? Apa maksud nyonya?"

"Ivander Hatel, anak Asael dan Cavero. Bukankah ini lucu, aku dan Elard jadi ayah dan ibu tiri dari anak pasangan kita? Tidak aku sangka Cendric dan Chaselion punya saudara yang sama. Lucu sekali,"

"Nyonya, sepertinya ada kesalahpahaman disini. Mana mungkin tuan muda Ivander adalah anak tuan Cavero dan Nyonya Asael."

"Aku punya buktinya. Jadi Seth, temani aku bertemu anak itu. Atau ... Aku bisa datang kesana sendiri jika kamu menolak,"

"Ba-baik. Saya temani."

"Segera siapkan mobil. Aku ingin bertemu anak itu hari ini,"

"Maaf Nyonya, saya butuh izin tuan Cavero jika anda ingin mengunjungi tuan muda Ivan,"

"Kenapa aku butuh izin untuk menemui anak tiriku? Seth, jangan buat aku mengulanginya. Siapkan mobil atau aku pergi sendiri,"

Trapped in a Psycopathic NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang