Beauty is Pain?

510 44 71
                                    

Oiya, guys. Disini dua chapter, aku gabung jadikan satu. 😉

Semangat! 🔥 Xodiac mau comeback! 🔥 Senin puasa! 💖

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semangat! 🔥
Xodiac mau comeback! 🔥
Senin puasa! 💖



Malam harinya.

Usai membersihkan wajah menggunakan facial wash, Zayyan pun berwudhu sebelum melaksanakan sholat Isya.

Beberapa saat pun berlalu.

Selesai mandi, Sing pun keluar dan menuju lemari untuk mengambil pakaian. Ia berada beberapa meter dibelakang Zayyan yang masih melaksanakan sholat Isya dengan tenang.

Dari belakang, Sing memandang Zayyan sambil tersenyum. "What a good boy," batin Sing. Lalu, Sing tiduran diatas ranjang melepas lelah. Badannya terasa pegal usai menjalani latihan seharian, seperti yang setiap hari dilakukan semua trainee.

Selesai sholat, Zayyan pun berdoa dengan tenang. Sedangkan diatas ranjang, mata Sing mulai terpejam. Sing hampir tertidur karena lelah. Kemudian, Zayyan pun selesai berdoa.

Tiba-tiba, pintu kamar terbuka dan muncul wajah tampan Leo. "Ni hao!!!"

"Astaghfirullah!" Zayyan kaget. Sedangkan, Sing matanya terbuka lagi. Ia juga kaget mendengar seruan Leo.

"Apaan sih Leo?! Ngagetin aja?!" kata Zayyan.

Leo cuma nyengir, lalu memasuki kamar Zayyan dan Sing. "Skincare time!"

Muka Zayyan kayak mau nangis. "Males banget ah skincare-an mulu! Aku capek, mau istirahat!"

"Zayyan, kamu itu trainee! Calon idol! Harus rajin ngerawat diri! Nggak boleh males!" Leo mengambil beberapa perlengkapan skincare milik Zayyan.

"Pasti belum pakai toner, kan?" tanya Leo. Zayyan hanya menggeleng.

"Oke. Sini aku pakein," Leo menuang beberapa tetes toner diatas kapas, lalu dengan lembut mengusapkan nya ke wajah Zayyan. "Tenang aja, Zayyan. Aku akan bantu kamu pakai semua skincare nya. Jadi tanganmu nggak capek."

"Kamu sendiri nggak capek, Leo? Dari tadi siang, kamu rajin banget bantuin aku pakai skincare?" tanya Zayyan.

Leo tersenyum manis dan menggeleng. "Enggak. Sama sekali nggak capek. Aku malah seneng."

Tentu, Leo menjadi bersemangat setiap kali ada kesempatan mendekati Zayyan, meski hanya memakaikan produk skincare. Justru, Leo makin senang karena punya kesempatan pegang-pegang wajah Zayyan.

Xodiac Punya CeritaWhere stories live. Discover now