7

4.1K 274 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah tidak terhitung berapa kali Elano melirik jam tangan yang dipakainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah tidak terhitung berapa kali Elano melirik jam tangan yang dipakainya. Tangan kanannya digunakan untuk menggenggam setangkai mawar merah, sedangkan tangan kirinya dimasukkan ke saku celana. Tubuhnya disandarkan di bagian depan mobil mewah seri terbaru. Kalau bisa digambarkan, Elano sudah seperti orang yang siap berkencan.

Senyuman tipis terbit di bibir pemuda itu ketika pandangannya menemukan gadis yang sedari tadi ditunggunya sedang berjalan ke arahnya. Tatapan tegas dan tajam dari gadis itu selalu berhasil menjerat hati dan pikirannya.

Tanpa menunggu waktu lama, Elano bergegas melangkahkan kakinya menghampiri gadis itu, disertai raut muka bahagia yang sangat kentara.

"Selamat malam, sayang."

Elano memberikan setangkai mawar merah yang digenggamnya kepada Athena dengan memperlihatkan gesture tubuhnya yang gentleman.

Athena menerima setangkai mawar merah pemberian Elano, namun langkah kakinya menjauhi pemuda itu dan bergegas menuju mobil. "Gue ga mau basa-basi."

Elano terkekeh mendapat respon tak terduga dari gadis berambut panjang itu. Kakinya bergerak menyusul gadis itu untuk memasuki mobil.

Keheningan menemani perjalanan mereka selama di dalam mobil. Namun, tak bisa dipungkiri jika Elano berulang kali menatap Athena secara terang-terangan. Sedangkan gadis itu hanya diam dan bersikap tidak peduli.

"Wait, kenapa berhenti di sini?" Athena berujar sembari menatap mansion di depannya dengan kening berkerut.

Elano mendaratkan tangannya untuk menyentuh rambut Athena, namun langsung ditepis oleh gadis itu. "Ketemu orang tua aku lah, sayang."

"Perjanjiannya cuma buat makan ice cream doang kalo lo lupa," tegas Athena.

"Yap, makan ice cream nya di sini, sekalian makan malam juga." Elano menyeringai lalu keluar dari mobil dan bergerak membukakan pintu mobil untuk Athena.

Athena keluar dari mobil dengan setengah hati, dirinya merasa dipermainkan oleh pemuda di hadapannya itu. Elano memang licik dan dirinya harus lebih berhati-hati ke depannya. "Kenapa lo ngeselin banget?"

Athena: Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang