[ON-GOING]
Athena Carolina, seorang atlet panahan muda berbakat yang beberapa hari lalu meraih medali emas olimpiade tiba-tiba dinyatakan meninggal dunia karena kecelakaan pesawat saat akan kembali ke tanah air. Duka dan tangis mengiringi kepergian...
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Langkah kaki Athena terdengar menggema di lobby hotel bintang lima yang terkenal di kalangan masyarakat kelas atas Ibukota. Gadis itu berjalan dengan anggun dan tidak menghiraukan banyak pasang mata yang menatapnya penuh rasa kagum. Penampilannya sungguh memesona dengan sepatu heels berwarna perak dan gaun berwarna putih yang tampak sederhana namun tetap elegan.
Rambutnya yang panjang dibiarkan terurai begitu saja. Terdengar mustahil jika tidak ada yang terpesona dengan gadis itu malam ini. Gadis itu tersenyum tipis ketika pandangannya menemukan keberadaan sang mama yang melambaikan tangan kepadanya, dengan segera ia berjalan ke arahnya.
"Kamu cantik banget, sayang." Kalina Alexander memberikan pujian hangat kepada putri satu-satunya itu dengan senyuman manisnya.
"Thanks, mom. Mama juga cantik banget malam ini." Athena memberikan senyuman kepada sang mama. Kalina Alexander juga tak kalah cantik dengan memakai gaun panjang berwarna merah. Aura old modey sungguh menguar dari diri wanita itu.
Mereka berdua berjalan beriringan memasuki private hall yang khusus disiapkan untuk acara malam ini. Acara perayaan ulang tahun salah satu kolega bisnis Keluarga Widjaja ini terlihat sangat mewah dengan banyaknya ornamen emas yang menghiasi tempat itu.
Kedatangan Athena tentu saja menarik perhatian tamu undangan di sana. Tentu saja karena malam ini merupakan pertama kalinya gadis itu bersedia menemani sang mama untuk datang ke acara semacam ini. Dahulu ketika Kalina Alexander menawarkan kepada gadis itu untuk datang ke suatu acara dengannya, pasti akan berakhir dengan penolakan dari gadis itu.
"Selamat ulang tahun, Araya." Kalina Alexander memberikan pelukan hangat kepada pemilik acara yang sedang berulang tahun, Araya Veronica istri dari pemilik Levino's Group.
"Makasih banyak, Kalina. Oh iya ini Athena anak perempuan kamu, kan?" Wanita itu menatap Athena dengan pandangan berbinar.
Araya Veronica merasa sangat gemas dengan gadis di depannya itu. "Wah, cantik sekali!"
Mereka berbincang dengan sangat akrab, hingga tak ada yang menyadari jika seseorang sedang mengawasi dari kejauhan. Mata elang itu tidak ada hentinya menatap Athena dengan lekat. Seolah tak ingin melewatkan satu detik pun untuk menatap gadis itu. Dia Edgar Levino, pewaris tahta Levino's Group yang terkenal sangat tertutup dan dingin.
