9. Hadiah

86 3 1
                                    

Anna

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anna

"Kau tidak mengajakku untuk pesta itu?"

"Pesta apa yang kau maksud?"

"Darah. Aku mencium bau manusia."

"Urus saja urusanmu sendiri, Aldrich."

"Aku sudah melihatnya di halaman belakang."

"Berhentilah ikut campur. Kau seharusnya tidak di sini."

"Aku juga mencium bau lain. Sesuatu yang lezat."

"What's mine is mine and I don't share." Desisan Xaverius mengudara.

Aku mendengarkan percakapan mereka dari balik pintu kamar. Menguping. Bukan kebiasaan yang suka kulakukan, tapi aku tak tahan hanya duduk diam di pinggir ranjang.

"Jadi, apa itu? Tiga lawan tiga?"

"Tikus-tikus pengacau. Mereka pantas mendapatkannya."

"Dan dia?"

"Milikku, Aldrich. Jauhi dia."

"Dia punya aroma yang menyenangkan."

"Aku tahu."

"Scared that I might steal her from you?"

"She has already signed a blood contract with me."

Hening. Ada jeda panjang di antara mereka. Aku menempatkan tanganku di dada, berharap dapat menenangkan debaran jantungku yang liar. Apa mereka sedang membicarakan aku?

"Omong-omong, aku akan tinggal."

"Untuk?"

"Rumahku sedang direnovasi. Lagi pula, aku perlu suasana baru."

"Renovasi?"

"Aku tidak sengaja menghancurkan ruang tamu."

"Tidak sengaja?" Xaverius menyisipkan penekanan, aku bisa merasakan emosi yang bergetar dalam suaranya, dan membayangkan bagaimana ekspresinya akan terlihat dalam kepalaku.

"Kecelakaan, brother. Itu biasa terjadi, kau tahu."

"Only two weeks. Choose your own room."

Suara debaman lalu terdengar di depan pintu. Hening lagi sebelum Xaverius berkata dengan nada dingin, "Bukan kamar yang ini, Aldrich. Wilayahku, peraturanku. Jangan buat aku harus menghajar dan mematahkan hidungmu."

Kesunyian panjang berlanjut. Aku menunggu. Terlalu takut untuk menarik napas dan mendengarkan sisa perbincangan.

Aku mundur dan segera mengambil pakaianku yang tercecer kemudian lari menuju kamar mandi. Membilas wajahku yang lengket oleh keringat dan mengenakan baju dengan terburu-buru. Aku perlu mandi, mungkin setelah mereka selesai, setelah memastikan mereka tak saling merobohkan dinding yang ada di kediaman Foster.

Crescent MoonWhere stories live. Discover now