D

145 33 4
                                    

Mereka masih dalam keadaan yang sama. Terdiam tanpa ada kata yang keluar. Beberapa keributan yang kecil terjadi di sekitar mereka, tak membuat ke empat pemuda yang masih duduk di bangku sekolah itu mengeluarkan kata-kata.

Yang terlihat sakit lebih memilih diam dan menatap keluar jendela, kebetulan ranjangnya memang berada di ujung dekat jendela. Sedang ketiga orang yang datang berkunjung itu hanya menatap tak tentu arah.

"Hah," Desahan itu keluar saat yang sakit terlihat sudah mulai bosan.

"Kalian bisa pulang." Serunya tanpa minat. Lagi-lagi ia berbicara tanpa melihat ketiga pemuda itu.

"Aku ingin disini sebentar." Seru yang paling kecil. Ia akhirnya menatap lurus pada Jongin dengan ragu-ragu.

"Ah, Sehun dan Channie pulang saja. Aku ingin berbicara sesuatu dengan Jo-"

"Aku lelah."

Kata-kata Baekhyun dipotong oleh Jongin. Pemuda itu akhirnya menatap ketiga pria itu dengan putus asa. Terlihat Baekhyun yang sedikit terkejut melihat ekspresi yang di keluarkan Jongin.

"Aku sangat lelah. Kumohon, aku ingin sendiri."

Kalimat itu sarat akan keputusasaan, membuat Baekhyun merasakan hal yang aneh pada hatinya. Tak urung Sehun dan Chanyeol yang merasa hal yang sama. Mereka seketika merasa bersalah pada Jongin, entah karena apa.

"Ah, be-um... baiklah." Baekhyun tak tahu harus meresponnya seperti apa. Pemuda Byun itu bangkit dan menatap Chanyeol dan Sehun agar mengikutinya.

------

Ketiga pemuda itu telah keluar dari ruang rawat Jongin. Baekhyun masih sedikit syok akibat perkataan Jongin. Belum pernah seorang pun yang membuatnya sebegitu khawatir. Apalagi yang terjadi adalah orang yang seharusnya ia benci.

"Dia... dia terlihat, hiks... apa itu?" Isakan itu keluar begitu saja, membuat Chanyeol mendekati Baekhyun dan menenangkannya.

"Kau tidak perlu terbebani dengan hal itu, Baek. Itu bukan salahmu sepenuhnya."

"Tapi wajah itu... tatapan itu, hiks... Chan, aku... aku takut." Si mungil langsung memeluk kekasihnya demi meredam tangisannya. Lihatlah, bagaimana dirinya yang suka membully Jongin malah menangis untuk pemuda tan itu.

Entah kenapa melihat keadaan Jongin membuat Baekhyun merasakan perasaan yang aneh. Marah dan juga sedih itu datang menghampirinya. Pemuda Byun itu merasakan hal yang aneh, padahal ini bukan pertama kalinya.

Ia sudah sering melakukan tindakan kekerasan pada Jongin, namun pemuda itu tak pernah menatapnya dengan wajah seperti itu. Bahkan kata-kata yang di keluarkan si tan tadi seperti memukul telak dirinya.

Kalimat singkat itu adalah kalimat yang tak pernah Jongin katakan ketika ia menghukum atau mengerjai pemuda tan itu. Seketika Baekhyun merasa dirinya adalah seseorang yang sangat jahat.

------

Jongin menatap pintu yang beberapa menit lalu di tutupi Oh Sehun. Pemuda tan itu hanya merasa sedikit syok melihat ketiga orang yang sangat membencinya itu berada di kamar inapnya. Ia gugup dan tak tahu harus berbuat apa.

Lagi pula ia memang lelah karena sebelumnya mendapat kunjungan dari kakaknya. Mengingat itu membuat Jongin merasakan sesak pada dadanya.

Dibawanya lengan kirinya, jemari-jemari itu meremat dadanya. Merasakan sakit tak kasat mata akibat mengingat kunjungan sang kakak tadi. Sungguh, Jongin masih ingat betul suasana saat kakaknya berada di depannya dan membisikkan kata-kata itu.

Jongin begitu merasa terpuruk dan tak kuat hanya untuk menopang tubuhnya lagi.

"Kenapa... kenapa harus aku? Kenapa, hiks?" Isakanya menekan kuat suaranya agar tak terdengar oleh orang lainnya.

My Little EscapeWhere stories live. Discover now