Bingung.

140 9 0
                                    


*****

Setelah terus mengikuti orang tersebut, kini orang tersebut memberhentikan motornya tepat di depan rumah yang Ghifar kenali, sedangkan Ghifar memberhentikan motornya di bawah pohon yang tidak jauh dari rumah itu

Orang tersebut berhenti dan melepaskan helmnya tanpa turun, beberapa detik sampai akhirnya ia turun dan berbalik arah berjalan mendekati arah motor Ghifar

Ghifar yang di datangin oleh orang tersebut bukannya pergi tetapi melainkan ia membuka kaca helm full facenya seakan tidak perduli apa yang akan dikatakan orang tersebut

"Udah berapa lama jadi penguntit" tanya ketus Azella, yah orang yang sedari tadi Ghifar temui dan ikutin adalah Azella

Ghifar tersenyum dibalik helmnya. "Emang kenapa?" ia kembali bertanya seakan tidak memperdulikan pertanyaan yang di lontarkan oleh Azella tadi

Azella menatap kesal "Jadi orang tuh jangan kepo" ucapnya

"Kepo sama pacar sendiri emang salah ya"

"Salah" ketus Azella

"Berarti aku diakuin nih sebagai pacar kamu?"

Azella menatap tak percaya dengan ucapnya Ghifar, seakan tersadar ia pun menatap tajam
"Engga ya, diem lo penguntit" ucapnya

"Yaudah, Maaf ya sayang"

Azella hanya memutar bola matanya malas, dan berbalik badan sembari menghentakan kakinya kesal dan berjalan

Ghifar terkekeh, bukannya diam melainkan ia menghidupkan mesin motornya melajukannya sejajar dengan jalan Azella

"Jangan ngambek dong mba pacar" godanya, Azella hanya menoleh sinis ke arah Ghifar dan menghiraukannya ia tetap berjalan

Sesampainya di depan pagar rumahnya ia memencet bel sebelum ia menaikin motornya kembali untuk membawa masuk kedalam

"Balik sana penguntit, udah siap keponya kan" ucapnya ketus

Ghifar tertawa dan mengacak lembut pucuk kepala Azella "Gemess banget sih" ucapnyaa

"Apaansik berantakan" kesal Azella membenahi rambutnya

"Jangan gemes gemes dong makin cinta akunya" ucap Ghifar lagi mencubit lembut pipi Azella

Azella memukul lengan Ghifar, tetapi itu tidak berasa pada Ghifar melainkan membuat Ghifar semakin tertawa

"Dasar Orgil" ucap Azella dan menghidupkan mesin motornya untuk beranjak menuju pagar yang sudah dibukakan oleh satpam rumahnya, tentu saja dengan hati yang berdetak lebih cepat dan pipi yang sudah memerah

Tanpa memperdulikan Ghifar ia melajukan motornya memasuki area rumahnya, Ghifar yang di perlakukan seperti itu hanya tertawa dan menggeleng-gelengkan kepalanya

"gemes banget anjing" batinnya

Tidak berapa lama setelah Azella tidak terlihat lagi, Ghifar pun beranjak menancap gas motornya dengan kecepatan yang kencang dan tanpa memperdulikan orang lain di komplek itu. Ia melajukan motornya menuju rumahnya.

*****

Setelah sampai dan memasuki rumahnya dan hendak menaiki tangga. Suara bariton dari arah ruang tv terdengar di telinganya, membuat dirinya menarik nafas kasar

"Darimana kamu" tanya Haris ayahnya

Ghifar menghentikan langkahnya "Sekolah" ucapnya

"Sekolah?, dengan modelan acak-acakan begini, kacing baju terbuka, muka kamu berdarah darah gini, nih juga bajunya koyak, Rambut kamu acak-acakan. Sekolah atau lagi ajang bertinju kamu" ucap ayahnya menilai penampilang Ghifar yang saat ini cukup di nilai sangat amat berantakan tidak seperti anak sekolahan pada umumnya yang baru saja pulang

DIA LANGITKUWhere stories live. Discover now