ten

75 9 6
                                    

.
.
.
.

Gavin POV.

"maluuuu bangett arghhhh!!!!"

aku meringkuk di bawah selimut sambil menggerutu tentang kejadian di rumah kosong.

rasanya sangat malu ketika mengingat kebodohan yg ku lakukan kepada Salman. rasanya ingin menghilang saja dari bumi.

tapi di sela-sela itu aku merasakan kesenangan dan kegembiraan di dalam hati ku, karna dia tidak mencampakan ku atau marah kepada ku.

entah seperti apa yg saat itu dia rasakan, tapi menurut ku  kalau dirinya memiliki perasaan sama seperti ku.

pipi ku mulai terasa panas saat mengingat sentuhan bibir nya yg amat sangat lembut. ternyata seperti ini rasanya mencium bibir orang lain. kenyal dan lembab,, aku sangat menyukai nya.

"sumpah!! gue udah bener-bener Gila!!! masa gue jatuh cinta sama cowo sii?!!!" ocehan ku di dalam selimut.

author POV.

"woi! kowe ngapa man?"

Farida menyenggol lengan Salman yg sedang duduk meringkuk di teras depan rumah.

bukan nya menjawab ia malah melamun seperti orang dongo.

"woi!! " merasa kesal Farida pun mendorong tubuh Salman hingga sang empun terjatuh ke tanah.

"OPO SIIII!!!"

"lah Kowe ngapa asu, wengi wengi ngelamun neng teras. nek kesurupan piye?!"

tak mendengarkan ocehan keponakan nya, Salman pun kembali duduk seperti semula, dan melanjutkan melamun.

"ihhh wong gemblung! " kesal Farida.

ia pun masuk ke dalam rumah meninggalkan nya.

Salman terus melamun sambil sesekali terkekeh, ia pun menyentuh bibir nya sendiri.

"AAAAAAA" teriaknya sambil menghentak hentakan kaki nya ke lantai.

"wisss angell,,, beneran gemblung ini mah" gumam Farida yg melihat Salman dari balik jendela.

KEESOKAN PAGI NYA.

rutinitas setiap hari, Salman menunggu Gavin di halaman depan rumah nya. ia menunggu Gavin sambil memainkan kan ponsel nya. sejujurnya yg saat ini ia rasanya adalah rasa gugup dan deg-degan karna akan bertemu Gavin.

"asalamualaikum eyang"

Salman menoleh saat mendengar suara Gavin yg baru keluar dari rumah. terlihat sangat jelas bahwa saat Gavin melihat Salman ia terlihat sangat canggung.

Gavin berjalan menghampiri Salman yg sedang duduk di motor.

"m-mass udah nungguin lama?"

"e-engga aku baru sampe kok"

mereka berdua pun terlihat sangat canggung.

"y-yaudahh ayo naik,, nanti telat"

"ohh iyaa mas" Gavin pun naik ke jok belkng.

HEART|| [on going]Where stories live. Discover now