thirteen

100 10 1
                                    

.
.

author pov.

saat ini hujan lebat sedang mengguyur desa, jam sudah menunjukan pukul 14:30. waktunya Yayan dan gavin pulang sekolah. tapi mereka tak pulang karena hujan masih begitu deras.

gavin dan Yayan pun memutuskan untuk pergi ke kantin karna mereka merasa lapar. sesampainya di kantin mereka pun membeli makanan dan langsung menyantap nya.

saat mereka sudah selesai makan, mereka melihat bahwa hujan sudah mulai berhenti. mereka pun langsung bersiap untuk pulang sebelum hujan kembali datang.

saat ini gavin dan Yayan pulang secara berpisah, karna hari ini gavin membawa motor sendiri dan motor Yayan pun sudah di perbaiki.

"Vin, kamu duluan aja sana. aku ada urusan soalnya" perintah Yayan yg sedang mengelap jok motor nya.

"emng gpp yan? "

"gpp lah,, udahh sana kamu duluan takut nanti keburu ujan lagi"

"yaudah aku duluan ya yan"

"iyaa,ti ati Vin kalo di cegat orang langsung tabrak aja"

" hahah oke siap"

gavin pun pergi meninggalkan Yayan yg baru menaiki motornya.yayan pun keluar parkiran dan mulai mengendarai motornya keluar sekolah.

kali ini ia berkendara bukan menuju rumah nya, melainkan ke tempat dimana peristirahatan terakhir manusia. yaituu kuburan.

tak butuh waktu lama Yayan sudah sampai di kuburan, ia turun dari motor dan berjalan memasuki wilayah pemakaman.

ia pun menghentikan langkah kakinya di salah satu makam yg terlihat sudah lama, makam yg terbuat dari batu yg di susun rapih membentuk persegi panjang, dan batu nisan yg tak ada nama.

terlihat Yayan merapihkan makam tersebut dari yg mencabuti rumput liar dan merapihkan batu yg berserakan di atas makam tersebut.

setelah itu ia berjongkok sambil membicarakan sesuatu, sampai akhirnya Yayan mengangkat kedua tangan nya dan berdoa untuk orang yg ada di dalam makam tersebut.

setelah itu ia pun pergi dari makam tersebut. terlihat awan mulai kembali gelap, pertanda hujan akan turun kembali.

Yayan pun bergegas menaiki motornya dan meninggalkan tempat tersebut. dan benar saja baru 100 meter Yayan mengendarai motornya, hujan langsung turun begitu deras.

karna tak ada tempat meneduh Yayan pun terus menerobos, sampai dimana ia melihat ada warung yg banyak remaja yg sedang nongkrong di warung tersebut.

karna tak ada pilihan lain Yayan pun langsung meminggirkan motornya, kemudia ia langsung turun dan meneduh di warung tersebut, saat Yayan sampai para remaja itu memperhatikan Yayan.

Yayan yg sudah basah kuyup pun tak menghiraukan mereka. dari jarak 5 meter Yayan berdiri sambil mengibas Ibas kan rambutnya yg basah.

"Alon Alon bisa ora cuk?!"

Yayan terkejut saat ia menoleh ke arah suara tersebut. terdapat ada  Adit yg sedang berdiri mengambil korek yg di gantung untuk menyalakan rokoknya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 28 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HEART|| [on going]Where stories live. Discover now