twelve

91 12 5
                                    

.
.
.
.

gavin POV.

"Salman??"

aku menoleh saat ada wanita cantik yg memiliki tinggi badan yg setara dengan ku, terlihat senyuman manis di wajah nya yg membuat siapa saja akan terpana dengan senyuman itu.

aku melirik ke arah Salman yg ternyata dia sedang terpaku melihat wanita di hadapan nya, raut wajah nya yg seperti terkejut dan mata nya tak lepas menatap wanita itu.

"Sarah??" ucap salman seakan dia tidak menyangka dengan kehadiran wanita di hadapan nya.

"mas kenal??" entah kenapa hatiku mulai merasakan perasaan yg tidak pernah ku rasakan sebelum nya.

"gimana kabarmu mas??"

hatiku terasa seperti di pukul saat mendengar pertanyaan wanita itu. baru kali ini aku mendengar seseorang memangil Salman dengan sebutan mas selain diriku.

"ba-baikk,, ka-kamu kapan pulang??" jawab Salman terbata bata.

hatiku sedikit sakit saat dia menjawab pertanyaan wanita tersebut sebelum menjawab pertanyaan ku.

"aku juga baik,, aku pulang tadi malem hehe" wanita itu tersenyum begitu manis sampai aku merasa cemburu karna senyuman semanis itu di lihat oleh Salman.

Salman hanya tersenyum kikuk seakan dia masih tidak percaya dengan wanita yg ada di hadapan nya.

"mass??" panggil ku dengan nada lirih.

" oh iyaa kenalin Vin,, dia sarahh,, Sarah kenalin ini gavin" aku pun sekarang mengetahui nama wanita itu.

kami pun saling berjabat tangan, tangan nya terasa sangat halus dan lembut. sangat berbeda dengan tangan ku yg terasa kasar karna kulit ku kering.

"Sarah,,"

"gavin"

setelah kami berjabat tangan, aku pun kembali melirik ke arah Salman. ia tersenyum kaku merasa seperti memliki tekanan.

"mas ngapain di sini??" tanya Sarah.

"a-akuu cmn lagi main sama gavin"

"yaudahh kalo gitu,, kalian lanjut aja ya,, aku mau pergi dulu."

"oh iya mass,, maaf ya ga pernah ngabarin,, soalnya hp aku dulu ilang,, jadi nomer mas juga ilang" lanjut Sarah sebelum melangkah pergi.

"ohh ilang ya?? pantesan hehehe,, yaudah gpp kok" jawab Salman.

"yaudahh sekarang aku minta nomer mas lagi dehh,," Sarah pun mengeluarkan ponsel nya dari tas.

Salman pun menoleh ke arah ku seperti seorang yg kebingungan.

"berapa mas nomer nya??" Sarah mendekatkan dirinya ke arah Salman dan bersiap untuk mengetik.

Salman pun masih kebingungan sambil terus menatap ku.

"a- aku aja yg ngetik yaa"

HEART|| [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang