Teman baru?

82 6 0
                                    

Aldo menyusuri lorong sekolaj.Ia berjalan cepat dan menundukkan kepala, dia menangis dan tidak bisa menyalurkan rasa sesak nya.

Aldo tiba di rooftop sekolah,tubuhnya meluruh kelantai . Badannya seakan berat hanya untuk sekedar berdiri.,ia semakin terisak kala permohonan alaska yang terus mengiang-ngiang dipikiranny.

  "Agrhh....kenapa alaska selalu menderita? Kenpa? Kenapa harus alaska yang memikul beban yang begitu berat ini tuhan"lirih aldo

Di memukul dadanya karena sesak yang tak kunjung henti.

Mata sembab ,bibir mungil ,wajah merah .
Alaska sedang duduk ditepi danau deket sekolah,selepas bagas melepaskan pelukanny.Alaska tak kembali kekelas ,ia tidak mau teman-temannya melihat penampilannya yang jauh dari kata baik.

Alaska menatap hamparan air dengan tatap kosong .Begitu sunyi dan menenangkan.

  "Ngapain disini?"tanya seorang gadis

Alaska tidak menoleh pada wanita itu ,ia masih fokus kedepan.

  "Kalo ada masalah cerita aja smaa aku ,insyaallah aku bisa jadi teman curhat kamu"ucapnya lembut

  "Nama gua alaska"

  "Ohh ya ,nama aku amora ,amora bima alberin,panggil aja mora ,Maaf sebelumnya mengganggu kamu pasti lagi menenangkan diri ,kalo gitu aku permisi"

Sebelum amora melenggang pergi ,alaska lebih dulu memegang ujung kain baju amora .

   "Gak ganggu ,gua cuma lagi bolos sekolah aja,lu juga ngapain disini"Tanya alaska tanpa memandang wajah gadis itu.

  "Em..aku boleh duduk?"

  "Boleh.."

Amora pun duduk bersebelahan dengan alaska.

  "Sungguh menahan sakit itu susah ya ,alaska? Maaf ....aku tidak bermaksud ,jika menangis membuatmu bisa tenang maka menangislah." Kata amora sambil memandang alaska

Amora tersenyum sendu,ia bisa melihatnya bahwa laki-laki di sampingnya ini habis menangis.Dia gak tau seberapa terlukanya alaska,namun yang ia tau alaska butuh rangkulan ,alaska butuh ketenangan .

  "Mari berteman,aku memang tidak satu sekolah denganmu ,tapi jika kamu butuh teman cerita aku siap untuk mendengarkan.Jangan sungkan ,selain kau bercerita pada allah sesekali bercerita juga pada manusia." Ucap amora dengn senyuman

Beberapa saat alaska tak bergeming ,begitu menyedihkannya ia hingga orang baru melihat saja sudah tau apa yang sedang terjadi padanya .

Alaska menatap wajah amora yang menurutnya begitu cantik ,matanya indah bagai batu zamrud yang bersinar .

  "Alaska?" Panggil amora sambil melambaikan tangan.

  "Kau tak apa-apa? Kenpa melamun?"

Alaska tersadar dari kekagumannya ,ia mengelus dada.

  "Astagfirullah" guman nya pelan

  "Kau kenapa?"tanya amora

  "Em..gak papa gua oke"

  "Apa gua begitu berantakan mora ? Sampe lu bilang kaya gitu?" Tanya alaska dengan suara pelan.

Amora tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

  "Tidak al,kamu masih rapih kok tidak terluhat menyedihkan,aku cuma bilang apa yang aku liat saja,kamu sedang tidak baik-baik saja"

  "Apa wanita sepeka itu?"

Amora terkekeh

  "Aku tidak tau,mungkin wanita memiliki kepekaan lebih namun tidak semuanya "

  "Mora bisakah gua lebih mengenal lo?"

ALASKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang