Chapter 6 - The Tension

58.5K 4.1K 1.5K
                                    

Aku bikin visual cast Dante dan Louisa di bab sebelum ini.
Jangan lupa check dulu🥰!

***
Louisa maupun lelaki di depannya mengerjapkan matanya.

Dante sendiri tidak tahu kenapa dia bereaksi begini. Entah dia terlalu mendalami peran atau apa. Tapi segala aksinya ini adalah hasil reflek dari tubuhnya.

Dia memiliki reflek untuk melindungi Louisa dari lelaki brengsek mana pun.

Sudah sewajarnya kan, seorang sahabat melakukan apa yang dia lakukan?

Lelaki itu akhirnya berkata. "Maaf aku tidak tahu dia memiliki suami." Dia terlihat terintimidasi dengan tatapan membunuh Dante.

Ditambah, tubuh Dante yang lebih tinggi dan besar dari pada lelaki itu, membuatnya semakin ciut.

Tanpa menunggu jawaban Dante, lelaki itu langsung kabur dari bar itu dengan secepat kilat.

Louisa mengerjapkan matanya melihat itu. Lalu menoleh ke Dante.

"Dia mengajakku secara baik-baik, kau tidak perlu menatapinya begitu," seru Louisa.

Dante terlihat kaget dengan ucapan Louisa. "Menatapinya bagaimana?"

"Seperti kau ingin membunuhnya?" Jawab Louisa.

Dante terdiam selama beberapa detik, untuk mencerna ucapan Louisa.

Aku terlihat seperti itu? Batinnya.

Dante sendiri bahkan tidak menyadarinya.

"Tadi aku baru mau menolaknya, tapi kau sudah muncul duluan," jelas Louisa.

"Karena itu, aku bilang padamu tetap pakai baju hangatnya," jawab Dante akhirnya.

Alis Louisa terangkat mendengar itu. "Aku ini bukan adikmu, Dante," seru Louisa.

"Memang bukan," jawab Dante kebingungan dengan ucapan Louisa.

"Tapi kau berperilaku seperti seorang kakak protective!" Seru Louisa.

"Aku hanya menjagamu, pumpkin," seru Dante geli.

"Aku sudah dewasa, Dante," jawab Louisa.

Setelah Louisa mengatakan itu, mata Dante reflek langsung turun ke dada Louisa. Yang tertampang begitu menggiurkan.

Aku juga menyadarinya. Batin Dante.

Setelah Louisa menyadari mata Dante menatapi dadanya, Louisa langsung menggampar kepala Dante dengan tasnya, keras. Dante spontan membuat pertahanan dari gamparan Louisa dengan tangannya.

"Aku tidak berkata apa-apa, astaga," Dante membela dirinya.

"Matamu itu ke mana-mana!" Seru Louisa, dengan wajah memerah.

Tanpa menunggu jawaban Dante. Louisa menambah. "Ayo katanya kau mau beli sesuatu."

Lalu Louisa memakai baju hangatnya sambil berjalan duluan, sehingga tangan Dante terlepas darinya.

Dante terkekeh geli melihat kelakuan Louisa yang begitu manis di matanya. Dante pun dengan santai mengikuti Louisa dari belakang.

***

Setelah selesai belanja pakaian dalam, dan snack. Mereka memutuskan langsung kembali ke kamar.

Mengingat mereka belum tidur cukup dari kemarin.

Sekarang, mereka berdua sudah di kamar. Keduanya sedang duduk di sofa sambil menonton TV.

Mereka sedang melihat berita tentang kasus pembunuhan politikus terkenal, dan keterlibatan Dante dan Louisa di dalamnya.

Dante's Confession ✅Where stories live. Discover now