[ 16 ] ❤

24.6K 1.8K 212
                                    

Maxmillian terkekeh lucu ia kira kedipan nakal istrinya itu benar adanya tapi saat wajahnya mendekat. Raut wajah Azura terlihat menegang dengan gugup menatap dirinya"Kamu nakal ya tadi?"gemas Max mengubah posisinya.Mendudukan Azura di pangkuannya tentunya gerakkan Max yang cepat membuat Azura terkejut tak sempat menjawab.

Max menumpu dagunya di bahu Azura, melihat wajah istrinya dari samping terlihat memerah, sangat lucu di matanya."kenapa diam sayang, bukannya tadi kamu menggodaku hmm?"

Azura hanya berniat menjaili tapi ternyata sikap dingin dan kaku Maxmillian berubah 90% jadi Mesum ia kira laki laki sepeti Max tak akan tergoda dengan mudah ternyata pemikirannya salah.

Bukannya wajah Max yang memerah malu, tapi malah sebaliknya dirinyalah yang malu karena ulahnya sendiri berani memancing tapi tak berani mempertanggung jawabkan ucapannya.

Baiklah Max tak mempermasalahakan keterdiaman Azura ia mengerti istri kecilnya ini tengah Malu."jangan menatapku seperti itu Lian!" Akhirnya Azura mengeluarkan suara. Sebab Nertra biru Maxmillian menatapnya lekat membuatnya resah.

Tak taukah debaran di dadanya semakin membuatnya kewalahan.

Max dengan cepat mengecup pipi Azura lantas tersenyum" kenapa tidak boleh?"tanya Max berbisik di telinga azura, dan Azura menoleh suaminya ini malah semakin menjadi."tatapan kamu buat jantung aku gak aman tau!"kesal Azura. Menarik tangan Max menyentuh bagian atas dadanya.

Max terkejut merasakan detak jantung Azura yang berdetak cepat sama dengan apa yang ia rasakan saat ini." Awas aja kalo kamu berani natap perempuan lain kayak gitu."ucap Azura menarik kesadarannya."kenapa?" pancing Max suka melihat wajah Azura kesal"kamu masih nanya kenapa?! Tak habis pikir Azura" kalo kamu gitu sama perempuan lain aku tinggalinlah apa lagi coba?"kesalnya.

Max mulai tak suka ucapan istrinya raut wajahnya terlihat menggelap tanpa di sadari Azura" Tentu aku tidak akan pernah melakukan hal bodoh itu Azura" ucap Max nenyembunyikan wajahya di leher Azura. Tangannya yang melilit perut istrinya mulai mengerat"Jangan mengatakan hal itu lagi sayang, bahkan jangan pernah terlintas sekalipun di pikiranmu untuk meningggalkanku mengerti?"ucap Max dengan menggit leher istrinya.

"i-iya Aws sakit" ringis Azura, seketika Max menjauh dari leher istrinya"Hukuman dariku karena kamu nakal"ucap Max enteng Untuk meredakan amarahnya."Azura tak terima menarik tangan suaminya untuk ia gigit."Akhh"Max berpura pura sakit untuk mengelabui istrinya. Gigi gigi kecil Azura tidak akan bisa melukai tangannya.

Azura melepas gigitan dengan wajah khawatir"Maaf, habisnya kamunya nyebelin"mengusap tangan suaminya dengan bibir mencebik.

Max memaikan lidahnya di dalam mulut gemas dengan segala tingkah istrinya"Bibirnya mau Aku cium ya, di mayun manyunin gitu"goda Max.

Azura sepontan menoleh di samping wajah Max dengan cepat mengecup bibir suaminya" udah dapetkan" ucap Azura memaksakan senyumannya.

*****

Azura tertawa selepas kejadian tadi pagi. Suaminya hendak membalas tapi ia langsung beranjak sesaat sebelum tangan Maxmillian menahannya.

Lihatlah wajah suaminya yang masih masam hingga saat ini berbanding terbalik dengan dirinya yang berseri seri apa lagi saat ini mereka berada di luar.

Walaupun suaminya tengah merajuk sekarang tapi tangan Max yang bertengger di pinggangnya tak lepas sedikitpun.

Begitu banyak orang berlalu larang terutama anak muda dan juga anak anak yang di awasi kedua orang tuanya.

Tempat yang mereka datangi hanya sebuah taman yang tak jauh dari kawasan Mansion.

Menghirup segar udara pagi ini berkeliling memang lebih
Menyenangkan dari pada seharian di Mansion.

Sedangkan Max yang merasa di acuhkan oleh istrinya wajahnya semakin mendingin.

Bahkan anak kecil yang menatapnya tanpa sengaja langsung menunduk takut dengan mata berkaca kaca.

Merasa Aura di sampingnya tak enak Azura mendongak karena perbedaan tinggi badannya. Yang tentunya sangat jauh berbeda dengannya, Azura hanya sebatas dada Maxmillian.

Max hanya mengenakan kaos putih di padukan dengan celana panjang hitam. Tetap saja tak mengurangi ketampanannya.

Merasa di perhatikan Max menunduk"Kamu masih marah?"polos Azura" jangan lama lama gak asik, aku ngobrol sama siapa kalo kamu diem diem terus" menghentikan langkahnya.

"Aku marah gak di bujuk gitu?"ucap Max tak nyambung dengan pertanyaan istrinya.

Azura menghelanafas panjang, tangannya terulur meraih wajah suaminya" Aku kan udah bujuk kamu tadi minta Maaf tapi kamunya aja masih terus marah. Padahalkan aku ajak main keluar gini tuh mau habisin waktu bareng kamu sebelum nanti sibuk kerja"

"hitung hitung sebagai kencan kedua kita loh"tangannya mencubit gemas pipi suaminya." jadi udah dong marahnya malu tuh di liatin orang. Azura berkata apa adanya.

Max melirik sekitar memang benar beberapa dari mereka curi curi pandag pada mereka berdua. Max hendikkan bahunya acuh tak peduli yang terpstnting sekarang suasana hatinya senang karena perkataan Azura.

Iya, Kecan kedua yang mereka lakukan setelah menikah.

"nah gitu dong senyum. kan makin ganteng suamiku"hibur Azura melihat perubahan dari raut wajah suaminya.

Tangan Max dengan gemas mengusap surai istrinya pelan" Mau main Ayunan?"tawar Maxmillian.

Azura menolak" Aku bukan anak kecil"Tentunya Max tak setuju dengan perkataan istrinya." Ayunan bukan hanya untuk anak kecil saja sayang" ucap Max berjalan dengan Azura di sampingnya menuju Ayunan yang kosong.

Tanpa Max sadari sedari tadi gerak gerik mereka di awasi oleh seseorang.

Mata obsidiannya yang gelap semakin menggelap"Akhirnya aku menemukanmu"ucapnya di seratai senyuman, atau lebih tepatnya seringai.

•••••••••
Spam nexnya√√

Hayo siapa itu?


600 vote + 100 spam nexnya
Curhat dikit Kangen nulis bocil, nih day😅







Votenya❤
See you nex time🖐

 My Husband Is Possessive [novel]  ~ ENDWhere stories live. Discover now