[ 23 ] END

15.1K 1.1K 110
                                    

Detak jantungnya berdegup kencang saat ini ketika sepasang mata dari seorang pria paruh baya tengah menatapnya tajam, menuntut jawaban.

Sedangkan di sampingnya seorang perempuan paruh baya yang masih terlihat catik menatapnya penuh kecewa, iya mereka kedua orang tua Azura asli.

Bagaimana bisa pertemuan pertamanya dengan orang tua Azura asli, di hadapkan dengan situasi seperti ini.

Tak jauh darinya, Geogre tersenyum penuh arti, seakan senyumannya itu mengatakan semua akan baik baik saja bagi hubungan mereka, tapi tidak hubungannya dengan Max.

Setelah pertemuannya yang terhitung hanya dua kali, Azura sedikit memahami pola pikir pria itu, di mulai dari tindakan atau cara bicara mampu membuatnya tidak bisa berkutik.

Usapan di surainya membuatnya tersentak." katakan yang sejujurnya dek, jangan takut"ucap seorang pria tampan yang tak lain kakak dari Azura.

Azura di jemput oleh Abangnya, tepat setelah kepergian suaminya Maxmillian. Ia sempat memeluknya sebentar karena rasa rindu dari pemilik tubuhnya ini dan di balas oleh sang Abang dengan kecupan di surainya.

Tangannya di genggam erat oleh Devan mencoba meyakinkannya untuk mengatakan yang sebenarnya.

"katakan, Azura revalia Harison Apa benar yang di katakan pria ini. Kalian menjalani hubungan di belakang Maxmillian?"

Raut wajah Azura seketika memucat dengan pertanyaan yang di layangkan sang Ayah, Apa yang di katakan Geogre tidak sesuai dengan fakta, bahkan di pertemuan keduanya ia sudah memutus hubungannya itu, karena ia tau apa yang tengah ia lakukan di belakang Max adalah salah.

Mata coklatnya tak sengaja bersitatap dengan netra hitam Geogre pria itu memberikan senyuman tipisnya"Katakan hubungan kita sekarang Azura, kita tidak perlu menutupinya lagi"seakan ucapannya mewakili jawaban dari Azura. Dan hal itu sukses membuat pria di hadapannya tersulut emosi.

Azura sendiri terkesiap atas ucapan Geogre jelas ia menggeleng panik kala tangan sang Ayah lansung menampar wajahnya. Sebelum dirinya sempat menjawab.

Plak

"Mas!"teriak Elizabet terkejut atas tindakan suaminya.

"Ayah!"Devan sama terkejutnya dengan sang ibu.

Geogre lansung berdiri dari tempat duduknya bergegas menghampiri Azura, wajahnya memerah menahan amarah ia tak setuju apa yang di lakukan calon Ayah mertuanya itu, pada putrinya sendiri" Tuan Adelio, apa yang sudah anda lakukan!"hardiknya.

Tangan Adelio bergetar untuk pertama kalinya ia memukul putri semata wayangnya, ia teramat kecewa, sedangkan Geogre menyentuh pipi Azura yang terlihat memerah.

Menghindari sentuhan Geogre dari wajahnya, dengan sedikit terisak Azura menatap pria itu dengan jejak air mata"ini yang kamu inginkan, kan?"

Jelas raut wajah Geogre menunjukkan ketidak senangan atas ucapan Azura"hatiku sakit melihatmu di perlakukan seperti tadi Azura, kamu sendiri tau seberapa besar aku mencintaimu. Mengapa kamu melupakan hal itu?"frustasi Geiogre.

Azura bungkam tak mampu menjawab hatinya terasa di remas kuat oleh perkataan Geogre. Ia tak mau egois dirinya mencintai Maxmillian tapi tubuh yang ia tempati selalu memilih Geogre, lalu apa yang harus ia lakukan. Satu hati tapi memiliki dua cinta.

Lalu bagaimana tatapan kecewa dari kedua orang tuanya dan juga Abangnya saat ini."Maaf"bibirnya hanya bisa mengucapkan kata Maaf, mewakili semua kesalahan yang di buat Azura asli.

"Ayah kecewa padamu Azura, kata Maaf itu hanya pantas kau ucapkan pada suamimu Maxmillian"ucap Adelio memutuskan kontak mata ke arah lain tak mampu menatap mata putrinya yang berkaca kaca.

Adelio ingin sekali merengkuh tubuh lemah putrinya ke dalam pelukannya namun kesalahan Azura begitu besar membuatnya berhasil menahan diri.

Setelah menenangkan suaminya Elizabet berjalan mendekati putrinya mengusap pipi yang terligat memerah akibat tamparan suaminya. Sungguh perasaanya sebagai seorang ibu begitu sakit melihat putrinya seperti ini. Azura merasakam kehangatan dari sentuhan tangan Elizabet semakin terisak"Kamu harus memutuskan pilihan princess" panggilan yang di sematkan untuk Azura putrinya.

Azura bingung dengan perkataan ibunya," maksud bunda apa?" di sela sela isak tangisnya perutnya terasa keram sakit, di tambah rasa pusing yang menghantam kepalanya tiba tiba.

Tak lama terdengar suara derap langkah kaki yang tergesa gesa dari arah belakang mereka, menampilkan Max dengan peluh keringat di sekitar wajahnya.

Tepat Saat Azura menoleh dan bersitatap dengan suaminya pandangan menggelap.

"AZURA!"suara teriakkan yang terakhir ia dengar.

Selesai


EH IYA, ADA EXTRA CHAPTER UNTUK
KALIAN TINGGAL SCROLL KE BAWAH👇
........
.......
......
....
..
.
.

Votenya ❤

 My Husband Is Possessive [novel]  ~ ENDМесто, где живут истории. Откройте их для себя