35

1.1K 72 2
                                    

'BUGH'
Liora masih memejamkan matanya, tidak ada yang terjadi.

"HAHAHA" mata reflek kembali terbuka.

Pria itu ternyata hanya meninju tanah, seperti sedang mempermainkannya.

"Tenang aja, saya ga akan melukain wajah yang indah ini" ucapnya sambil mengelus pipi Liora.

Namun Liora terus menghindar meski tangan kotor pria itu sempat menyentuh wajahnya.

"Btw aroma tubuh kamu enak ya, saya jadi makin ga tahan" bisik pria itu sambil menghirup area ceruk leher Liora.

"SANA!!" Liora berusaha menghindar sambil mendorong tubuh besar pria itu, namun sepertinya segala usahanya akan sia-sia.

"Diam atau mau saya buat diam?" Ancam pria itu.

"Saya ga takut sama anda! Pria bajingan" sahut Liora sambil memberikan jari tengahnya ke hadapan pria itu.

"Oh udah mulai kurang ajar ya lu sama gw!!!" Pria itu emosi lalu menjambak rambut Liora sekali lagi.

Liora meringis kesakitan dengan air mata yang mulai turun, ia ketakutan.

"Sekarang, rasakan akibat dari membangkang sama gw" bisik pria itu sambil mengencangkan jambakan tersebut.

Pria itu mengukung kedua tangan Liora dengan sebelah tangannya.

Sementara sebelahnya lagi untuk meraba area kancing roknya dan hendak membuka.

Liora terus memberontak walau ia tau tenaga pria itu lebih kuat darinya.

Sambil terus melawan, ia hanya bisa pasrah dalam lubuk hatinya.

'BUGH' Sebuah pukul keras mendarat di pipi pria itu hingga membuatnya terjatuh di samping Liora.

Liora membulatkan matanya saat ternyata melihat bahwa itu adalah suaminya.

Efendi menindih kaki pria itu dengan kasar hingga membuatnya kesakitan.

"Awh bangsat!" Umpat pria itu.

'BUGH' Tidak ada sahutan apapun dari Efendi, namun ia kembali memberi tinju keras ke wajah pria itu.

'BUGH'

"Ah bangsat!" Pria itu berteriak kesakitan namun Efendi hanya diam sambil memukulinya dengan tatapan membunuh.

Liora dapat melihat wajah Efendi yang sudah memerah dengan rahang yang mengeras.

Ini kali pertamanya melihat sosok Efendi yang seperti ini.

"BANGSAT, JANGAN SENTUH ISTRI GW!!!" Satu kalimat dengan penuh amarah yang tiba-tiba keluar dari mulutnya.

Jika kalian mencari Bella, dia sudah pergi sejak melihat kedatangan Efendi yang sedang berlari dari jauh.

Ia tau ekspresi Efendi saat itu sudah diluar batas kesabarannya.

Pukul demi pukulan terus melayang ke wajah pria itu, Liora ingin menghentikannya.

Kakinya terasa lemas untuk berdiri, saking takut dan syoknya.

Namun jika tidak berhenti, pria itu dapat dipastikan akan mati.

"MAS STOP!" Teriak Liora.

Efendi yang mendengar itu langsung berhenti saat hendak memberi pukulan yang kesekian kali.

Ia menoleh ke hadapan Liora yang sudah terduduk sambil memeluk kakinya dan menangis.

"Ayo kita pulang, aku takut" ucap Liora sambil tersenyum dengan air mata yang sudah bercucuran.

Become a Stepmother & WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang