44

894 66 0
                                    

Beberapa minggu kemudian.

Hari sudah kembali normal, Felix sudah bisa Sekolah dengan diantar jemput orang tuanya.

Efendi dan Liora juga kembali bekerja seperti biasa setelah cuti.

Namun hari ini Liora merasa tidak enak badan.

Dan itu baru ia rasakan sejak semalam, hanya saja tidak diberitahukan kepada suaminya.

Kemarin Efendi pulang lembur dan pulang saat Liora sudah tidur sehingga tidak curiga.

Suhu Liora saat itu belum panas sehingga Efendi tidak curiga ketika tidur sambil memeluknya.

Siang ini suhu tubuhnya malah semakin naik, membuatnya terpaksa tidak mengajar karena khawatir akan menular anak-anak muridnya.

Ia tidak mengerti apa yang terjadi padahal ia tidak merasa lelah akhir-akhir ini.

Karena kondisi tubuhnya, Liora akhirnya diminta oleh atasannya pergi ke UKS untuk memeriksa kesehatannya.

"Jadi gimana bu Dil?" Tanya Liora kepada dokter UKS sekaligus rekan kerjanya.

"Ibu Liora demam biasa sama batuk pilek. Saya saranin jangan mengajar di kelas dulu sampai benar-benar sembuh" ucap Dilla.

Dilla cukup khawatir karena wajah Liora yang terlihat pucat, bahkan berjalan saja sangat lemas sehingga tadi ia ditemani oleh rekan kerjanya.

Liora mengangguk paham, ia tidak terkejut karena apa yang dirasakaannya memang begitu.

"Ibu Liora tunggu disini sebentar ya, saya siapkan dulu obatnya" ucap Dilla lalu beranjak berdiri.

"Iya bu Dil, makasih ya" ucap Liora dengan senyum tipis di wajah pucatnya.

Cepat atau lambat, suami dan putranya pasti akan tau.

Setelah diberi obat dan petunjuk pemakaiannya, Liora keluar dari ruang UKS.

Setelah itu ia ke ruang atasannya untuk menyerahkan surat keterangan dokter.

"Kalau begitu ibu Liora saya kasih cuti sampai benar-benar sembuh ya. Soal anak-anak, saya akan minta tolong pak Arion yang menggantikan ibu sementara"

"Ibu Liora jangan mikirin soal kerjaan dulu, istirahat total di Rumah sampai benar-benar sembuh" ucap pak Bambang.

"Ibu Liora sudah bisa pulang ya sekarang, selamat istirahat dan semoga cepat sembuh"

"Baik pak, terima kasih banyak ya" ucap Liora dengan tersenyum lalu beranjak keluau dari ruangan pak Bambang.

Liora kembali ke mejanya lalu mengemasi barang-barangnya, ia sudah menghubungi pak Surya.

Namun dirinya baru teringat sesuatu, pak Surya pasti akan melaporkan hal ini kepada suaminya. 

Karena pak Surya memang menjadi salah satu yang bertanggung jawab mengenai keselamatan dan keamanan Liora.

Bahkan akan percuma saja jika Liora merevisi ucapannya kepada pak Surya, sudah pasti dia tidak akan percaya.

Namun Liora tidak mempedulikannya, ia akan menjelaskan kepada Efendi nanti saat dia sudah pulang bekerja.

Semua rekan kerjanya sedang mengajar sehingga di ruang guru hanya ada dirinya

Liora duduk menunggu sambil menyenderkan tubuhnya karena merasa sangat pusing, sambil menunggu pak Surya.

Setelah pak Surya menghubunginya karena sudah sampai di gerbang depan, Liora pun melangkah kecil kesana.

Langkah Liora terhenti saat melihat yang menjemputnya bukan pak Surya, melainkan Efendi suaminya.

Become a Stepmother & WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang