36

1K 67 0
                                    

Efendi reflek membuka matanya saat merasa Liora tidak ada dalam dekapannya.

Ia mendudukan tubuhnya sambil menyender untuk mengumpulkan kesadarannya.

Kemudian bangkit berdiri setelah beberapa detik kemudian.

Ia melihat pintu balkon kamarnya terbuka.

Saat di depan pintu, ia melihat Liora sedang diam berdiri di balkon.

Lamunan Liora terbuyarkan saat tiba-tiba ada sepasang lengan kekar yang memeluk pinggangnya.

"Kok bangun mas?" Tanya Liora tanpa membalikkan tubuhnya menghadap Efendi.

"Kamu sendiri ngapain disini?"

"Gapapa"

"Mas tau, kamu pasti masih mikirin yang tadi"

Setelah Efendi berkata itu, tubuh istrinya bergetar disertai suara isak tangisan.

Efendi membalikkan tubuh Liora lalu memeluk sambil mengelus punggungnya.

"Aku takut, sampai kebawa mimpi" ucap pelan Liora.

Efendi tidak berniat berkata apapun, ia ingin istrinya yang lebih dulu mengeluarkan segala kegelisahannya.

Namun sentuhan hangatnya terus bergerak memberikan ketenangan untuk Liora.

Setelah Liora tak berkata apapun, kini giliran Efendi.

"Jangan takut, ada mas disini yang akan melindungi kamu"

"Kamu boleh kok selalu mengandalkan mas, ga masalah"

"Mas janji mulai sekarang akan lebih hati-hati dalam menjaga kamu"

'Bahkan kalau harus pakai nyawa' sambungnya dalam hati karena ia tau Liora tidak akan menyukai kalimat itu.

Liora mendengarkan semua perkataan suaminya, ia merasa sedikit lebih tenang.

"Mau pulang kerumah" ucap lalu mendongak keatas untuk menatap wajah suaminya.

"Ini rumah kamu" jawab Efendi.

"Maksudnya kerumah orang tua aku"

Mendengar itu tentunya membuat Efendi panik.

"Jangan ninggalin mas, tolong" mohon Efendi dengan ekspresi sedihnya.

"Astaga mas, bukan itu maksud aku" Liora terkekeh karena sedikit terhibur dengan reaksi suaminya yang salah paham.

"Lalu?"

"Aku cuma mau nginep sehari aja, kebetulan besok kan Sabtu" jelas Liora.

Efendi menghela nafas leganya.

"Boleh ga mas?"

"Gapapa kok, nanti biar mas yang jagain Felix disini"

"Aku ajak kamu sama Felix juga kok, mana mungkin aku ninggalin kalian"

"Sebenarnya gapapa kalau emang kamu maunya sendirian"

"Oh jadi sekarang udah bisa tidur sendirian tanpa aku nih? Yaudah mulai besok kita tidurnya pisah ranjang aj-"

"Oke besok kita bertiga nginep disana" potong Efendi yang seketika panik.

Padahal Liora hanya menggodanya saja.

Lagipula mana mungkin Efendi bisa tidur nyenyak tanpa ada Liora di sampingnya.

Liora tertawa kecil, bahkan cukup membuatnya lupa akan rasa sedihnya tadi.

"Ayo kita tidur" ajak Efendi sambil merapikan surai rambut Liora yang sedikit berantakan karena angin malam.

Dengan jahilnya, Liora langsung berlari ke dalam dan melompat ke ranjang mereka.

Become a Stepmother & WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang