44. Case 5: BFF, Best Friend Forever? (Part 4)

13 4 9
                                    

"Yeeeeey! Libur!" teriak Alizeh ceria sambil mengibarkan kaosnya yang sudah kotor seperti bendera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yeeeeey! Libur!" teriak Alizeh ceria sambil mengibarkan kaosnya yang sudah kotor seperti bendera. Setelah merasakan seminggu kerja akhirnya Alizeh bisa libur hari Sabtu hingga Minggu besok harinya. 

Sesaat Alizeh melihat tampilan dirinya di kamera depan handphone. Cantik, sudah pasti. Namun, Alizeh sekarang memang berbeda dengan sebelumnya. Aura kebahagiaan terpancar kuat hingga sekitar bumi berpijak. Alizeh tersenyum. Dia memang cantik memakai apa pun termasuk saat ini memakai celana cargo hijau tua, dipadukan kemeja flanel oversize, dan bandana keren dipakai di kepalanya, menyembul di antara rambut cokelat lebat dan panjang.

"Libur gini waktunya nyuci deh," kata Alizeh seraya mengangkat keranjang berisi pakaian kotornya. Semangat sudah terasa full. Sepertinya akan mudah mengerjakan apa pun. 

Arion baru datang bersama Enrique. Langsung tersenyum melihat Alizeh.

"Mau ngapain, Alizeh?" tanya Arion heran memperhatikan Alizeh mengangkat keranjang pakaian.

"Mau nyuci pakaianlah. Jadi ngapain lagi?" 

Arion berjalan mendekati Alizeh hingga jarak mereka jadi sangat dekat. Secara cepat Arion menjawil hidung Alizeh. "Jutek mulu sih. Mana manggilnya Arion Arion terus."

Alizeh mengernyit bingung. "Terus panggil apa dong?"

"Panggil sayanglah, Alizeh. Gimana sih? Arion aja panggil kamu sayang," celetuk Enrique nimbrung.

Alizeh kaget ketika Arion tiba-tiba merebut keranjang pakaian dari tangannya. 

"Arion, jangan! Itu kan pakaian kotorku!" seru Alizeh panik.

"Gak usah nyuci-nyuci. Laundry aja. Hari ini kan kamu libur. Kita pergi kencan," kata Arion.

Alizeh tersenyum. Kencan. Kata itu mengingatkan Alizeh akan hal-hal romantis yang pernah dia rasakan sebelumya bersama Arion. 

"Ya udah. Aku ganti pakaian dulu ya," kata Alizeh bahagia lalu bergegas pergi, tapi berbalik lagi melihat Arion. "Nonton ya? Habis itu jalan-jalan ke taman?"

Arion tersenyum. "Ke mana aja kamu mau."

Enrique bertepuk tangan. "Asyiiiik! Gitu dong baru keren. Damai gini kan bagus." Enrique lalu tersadar dan melihat Arion dan Alizeh cemas. "Eh, tapi jangan macam-macam! Takutnya kalian kebablasan. Tiba-tiba udah launching Arion junior aja. Gak boleh. Kalian belum nikah."

Arion melirik Enrique sinis. "Berisik banget sih lu. Dibayar berapa sama Kak Nisa?"

"Ada deh. Yang jelas kalau gua berhasil jagain lu sama Alizeh, ntar gua bakal dijodohin Kak Nisa sama salah satu sepupu lu yang cakep. Wiiiiiih ...."  Enrique sudah mulai ngaco bicara seperti orang Arab.

"Terserah lu deh." Arion kembali fokus ke Alizeh. "Jangan lama-lama. Aku tunggu nih."

Alizeh mengangguk lalu buru-buru masuk ke kamarnya. Sementara Arion terus memandangi Alizeh sampai pintu kamarnya tertutup. Rasa hati sudah tidak sabar lagi ingin segera memiliki Alizeh secara utuh.

Chamber Soul/ Pasangan Pembasmi Iblis (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang