48. Pasangan Pembasmi Setan

22 3 7
                                    

Rasa kagum memenuhi hati Alizeh begitu melihat dekorasi pesta pernikahan semi outdoor yang telah dipersiapkan Om Bob di Kosan Chamber Soul. Ada tiga set meja kayu panjang dengan bangku-bangku kayu oak tersusun rapi dan berhadapan di ketiga meja. Ada banyak bunga-bunga dan tanaman asli disusun di sekitar halaman kosan, puluhan lampu-lampu hias digantung dan menyala terang memenuhi halaman sampai teras kosan, lampu-lampu kecil serta menggantung lentera di beberapa sudut venue. Om Bob memang yang paling antusias ingin mendekorasi dibantu beberapa teman satu tongkrongannya di coffe shop. Dan taraaaa! Jadilah sebuah outdoor party bertema rustic.

Benar-benar indah dan merupakan pesta pernikahan sederhana dan aesthetic sesuai dalam pikiran Alizeh. Pernikahan impian Alizeh.

"Bagusnya," puji Alizeh begitu turun dari mobil.

Arion memperhatikan Alizeh yang masih terkagum-kagum melihat suasana manis di kosan. Sementara anak-anak Huma sudah heboh dan berlari di halaman.

"Gimana, Alizeh? Kamu suka gak?" tanya Om Bob menghampiri Alizeh.

Alizeh mengangguk ceria. "Suka banget, Om. Makasih banyak, Om."

Om Bob tersenyum bangga lalu sibuk memuji dirinya sendiri.

"Om, aku juga mau dong dibikinin kayak gini," kata Mako dengan muka sudah kepingin berat.

"Masih jauh! Cari dulu jodohnya sana!" Om Bob tertawa.

"Gak usah banyak tingkah. Lu nikahan ntar pake organ tunggal aja atau nikah di gedung sewa dari pagi sampai sore harus udah bubaran," sambar Enrique.

"Jahat." Mako cemberut kesal.

"Nah, tuh kan si Enrique udah bilang konsep nikahan kalian berdua. Apa lagi, Ko?" goda Fizzel, tapi dengan muka serius.

Mako semakin kesal dan mencubit Fizzel.

Arion menarik Alizeh dan membawanya mendekati sebuah meja. "Ya udah yuk duduk sini. Masa berdiri aja."

Alizeh mengikuti langkah Arion seperti anak kecil yang ingin diberikan permen. Tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

Edi dan Ratna sepasang suami istri penghuni kosan memberikan selamat kepada Alizeh dan Arion dengan pandangan kagum yang tidak bisa mereka sembunyikan.

"Dari awal lihat kalian berdua, aku juga udah yakin kalian ini cocok. Bener kan, jodoh! Wah! Selamat pokoknya," ujar Ratna yang mengenakan gaun indah longgar dengan perut sudah besar, kehamilannya sudah memasuki trimester akhir. Sebentar lagi akan melahirkan.

"Memang Arion sama Alizeh cocok ya, Sayang. Kita sering ngobrolin tentang mereka. Biasanya yang sering berantem, ujung-ujungnya jadi cinta," timpal Edi.

Alizeh dan Arion saling melirik malu dan sama-sama tertawa.

"Makasih ya, Mbak Ratna sama Mas Edi," ucap Alizeh.

"Makasih, Mas, Mbak." Arion membalas uluran tangan Edi.

Musik tenang bertema romantis mulai dimainkan grup musisi indie yang sudah disiapkan Arion melalui Om Bob.

"Dih, gua jadi pingin dansa deh! Tapi gak ada pasangannya," celetuk Mako. "Arion, Zayyan suruh datang sekarang dong. Langsung terbang dari Dubai ke sini. Ohh! My dreamy prince!"

"Bangun! Bangun! Masih zaman halu terus?" Enrique menginjak kaki Mako. Mako segera balas memukul Enrique.

Gavin, pemuda yang tinggal di kamar kos lantai dua di sebelah kamar Om Bob datang menghampiri Arion dan Alizeh. Kali ini dia tersenyum ramah, tidak dingin seperti biasa.

"Congrats ya, Bro!" Gavin memeluk Arion dan menepuk pelan bahunya.

"Makasih, Bro," sahut Arion senang.

Chamber Soul/ Pasangan Pembasmi Iblis (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang