8

1.7K 224 12
                                    

Christy yang baru saja bangun dari tidurnya langsung menangis karna saat ia terbangun tidak ada Shani di sampingnya.

Ia berpikir Shani meninggalkan dirinya sendiri lagi di rumah.

"Huuaaaaa hikkss.. hikss... huuaa" Tangisan Christy semakin kencang

Bahkan ia menendang-nendang dibawah selimutnya hingga kasurnya berantakan. Ia pun turun dari kasur dengan masih menangis bak anak kecil yang akan mencari ibunya saat ia bangun tidur.

"Hikkss.. hiksss.. cici mana" Ucap Christy dengan berjalan keluar kamar

Ia pun menuruni tangga sambil mengucek matanya yang basah oleh air mata dan menangis sesenggukan.

Shani muncul dan hendak menaiki tangga untuk ke kamarnya.

"Eh dedek uda bangun sayang" Ucap Shani

Christy pun langsung mengangkat wajahnya dan menatap Shani yang ada di bawah tangga.

"Huuaaa cicii hikss.. hikss.." Ia menghampiri Shani dengan terburu-buru

"Hati-hati dekk nanti jatuh" Ucap Shani lalu menggendong Christy

Ia mengusap-usap punggung adiknya guna menenangkannya.

Ia pun membawanya ke belakang.

"Kenapa bangun bobo nangis, hum?" Tanya Shani lalu mengecup pipi Christy dengan lembut

Ia mengusap air mata Christy yang masih menangis sesenggukan

"S-soalnya pas d-dedek bangun nda a-ada c-cici hikss.. hikkss.." Jawab Christy yang masih terisak lalu menaruh kepalanya ke bahu Shani

"Utututu gemes banget si" Balas Shani sambil mencium pipi Christy lagi

"Tadi cici lagi di belakang nyiram tanaman sayang. Jadi cici ga denger kalau dedek nangis. Maafin cici ya" Sambungnya

Christy pun mengangguk di bahunya.

"Dedek sarapan dulu ya. Mau apa, hum? Susu mau?" Tawar Shani sambil menyiapkan gelas

"Iyaa" Cicit Christy

"Cici bikinin roti juga ya"

Christy mengangguk

"Rasa apa?"

"Coklat"

"Ciaap, roti coklat kesukaan dedek"

Shani pun membuatkan susu untuk Christy dengan tangan satu karna tangan sebelahnya menahan Christy yang ia gendong.

Saat ia sedang mengaduk susu tersebut, adiknya itu mengecup pipinya lalu memalingkan wajahnya ke arah lain di bahunya.

Shani senyum-senyum atas perbuatan adiknya itu, ia pun mengecup kepala Christy dan mencium aroma rambut Christy yang sangat ia sukai dengan tangannya yang masih aktif mengaduk susu tersebut

Setelah roti dan susunya jadi Shani pun bertanya kepada Christy

"Mau mam dimana?"

"Di ruang tv" Jawab Christy

"Dedeknya turun dulu ya? Cici susah bawanya kalo dedek digendong" Ucap Shani berhati-hati agar adiknya tidak marah

Christy pun menurut dan turun dari gendongan cicinya itu. Namun, ia tetap memeluk Shani. Shani hanya terkekeh pelan karna tingkah adiknya yang sedang manja dan tidak mau lepas darinya seperti ini.

Akhirnya mereka berjalan ke ruang tv dengan Christy yang memeluk pinggang Shani dan kedua tangan Shani yang membawa susu serta roti tadi.

Shani menaruh sarapan untuk adiknya ke atas meja dengan sedikit kesulitan karna Christy benar-benar nempel padanya.

Waktu Yang Tersisa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang