DM.16

4.3K 259 15
                                    

Votenya jangan lupa
Komennya juga
.
.
Tandai typo nya
.
.
.
~oOo~

ENAMBELAS

..

BISMILAH
______________________________________


Pagi harinya,Shafiyah terbangun saat jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi.

Shafiyah melirik jam yang terpampang didinding kamar gus Alzam yang sekarang sudah men jadi kamar mereka berdua.

"Astagfirullah!jam 8?!aduhhhh aku belum salat,"guman Shafiyah,ia ingin berteriak namun tertahan karena masih mengingat dirinya bukan dirumah melainkan dirumah mertua.

Ceklek

Pintu kamar terbuka,Shafiyah melihat gus Alzam yang datang sambil membawa nampan.

Gus Alzam meletakkan nampan tersebut di atas meja.

Gus Alzam mendekati Shafiyah
"Masih sakit hm?"

Wajah Shafiyah memerah.

"Ti-dak,"gugupnya.

Ia terkekeh,lalu menuntun Shafiyah ke meja sofa.

"Shhh,"ringis Shafiyah.

"Kalau sakit bilang humairah,nanti biar saya gendong,"ucap gus Alzam.

"Tidak abi,gak sakit beneran,"ujar Shafiyah,ia mencoba berdiri dengan selimut tebal yang meliliti tubuh kecilnya.

Saat berjalan satu langkah,ia kembali meringis
"Shhh,ini gara gara gus Alzam nih!"pekik Shafiyah,ia menatap tajam gus Alzam.

Bukannya seram,Shafiyah justru terlihat menggemaskan dimata gus Alzam,pria itu terkekeh.

Gadisnya,eee ralat-wanitanya sangat lucu.

"Kambing kalau malu malu pipinya suka merah,"celetuk gus Alzam,ia langsung menggendong tubuh istrinya dan membawanya kedalam kamar mandi.

Shafiyah memberengut kesal
"Sejak kapan pipi kambing bisa warna merah?"

"Bisa.kalau dia make up,"sahut gus Alzam.

Shafiyah memutar matanya malas.

Sesampainya didalam kamar mandi,Shafiyah segera menyuruh gus Alzam keluar,tak lupa ia meminta kepada pria itu untuk membawakannya dalaman,abaya dan jilbab pashmina khas Shafiyah.

..

Sambil menunggu Shafiyah selesai mandi,gus Alzam berniat merapikan tempat tidur.

Saat sedang menyusun bantal yang amburadul,ia menemukan sebercak darah di seprei itu.

Gus Alzam tersenyum,bila mengingat ngingat kejadian tadi malam.

"Semoga juniornya alzam cepat hadir,"ucap Shafiah.

Perkataan Shafiyah membuatnya salting,ia terus senyum senyum,lalu dibukanya seprei itu,menggantinya dengan yang baru.nanti gus Alzam akan mencuci seprei itu sendiri.

Ceklek

Shafiyah membuka pintu kamar mandi,ia sudah mengenakan hijabnya kembali.

"Kenapa pake hijab hm?"tanya gus Alzam.

"Masih malu kalau liatin ke abi lagi,eum itu selimutnya nanti aja ya Fiyah cucinya,soalnya itu masih mau direndam dulu."Shafiyah menunduk malu.

Gus Alzam tersenyum
"Tidak usah humairah."

DILAMAR MENDADAK(Segera Terbit)Where stories live. Discover now